Friday, November 25, 2011

Gara-gara Nilai Ujian, Remaja Korea Tega Bunuh Ibu dan Menyimpan Mayatnya Selama 8 Bulan

Seorang siswa sekolah tinggi di Korea Selatan, diduga telah membunuh ibunya dan menyembunyikan tubuhnya selama delapan bulan di rumah mereka, akibat ditekan untuk mendapatkan nilai ujian yang tinggi.

Kepolisian Gwangjin di timur Seoul, mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah meminta surat perintah penangkapan untuk siswa sekolah menengah berusia 18 tahun, yang teridentifikasi bernama Ji, karena diduga membunuh ibunya Park (51).

Ji diduga menikam ibunya hingga tewas di rumah mereka di timur Seoul sekitar pukul 11:00 pada 13 Maret silam, dan menyimpan mayat sang ibu di kamarnya selama delapan bulan.
Menurut polisi, Park terus menekan putranya bahwa dia harus masuk ke sebuah universitas kelas atas dan harus meraih peringkat pertama dalam ujian nasional. Dan ketika Ji memperoleh skor yang rendah, sang ibu menghukumnya dengan tidak memberinya makanan atau memaksa dia tetap terjaga di malam hari untuk belajar.

Karena takut diomeli, Ji kemudian memalsukan laporan nilainya sejak sekolah menengah. Dimana ketakutannya tubuh lebih besar saat nilai tes-nya jatuh setelah masuk ke sekolah tinggi.
“Mahasiswa itu mengatakan bahwa sang ibu seharusnya menemui gurunya, dan ia takut ibunya mengetahui ia memalsukan nilai tes nasional-nya dan memberikan hukuman fisik yang berat,” kata seorang perwira polisi, kepada korea times.

Menurut pengakuan Ji, sehari sebelum pembunuhan tersebut, Park yang tidak puas dengannya yang hanya menduduki peringkat ke-62, memaksa dia untuk lebih keras belajar, menyuruhnya melakukan push-up, serta memukulinya dengan tongkat bisbol dan sebuah stik golf sekitar 10 jam.

Ketika kerabat atau tetangga yang curiga bertanya tentang keberadaan ibunya setelah pembunuhan itu, Ji mengatakan kepada mereka bahwa Park telah meninggalkan rumah, sepeti yang dilakukan oleh ayahnya.
Untuk mencegah bau busuk menyebar, Ji menutup pintu ruangan di mana mayat itu disimpan dengan lem dan selotip.

Kejahatan Ji akhirnya terungkap ketika ayahnya mampir ke rumah. Dan menjadi curiga ketika putranya tersebut mencegah dia masuk, dan melihat pintu kamar tertutup rapat.

Menyadari ada sesuatu yang ganjil, sang ayah pun menelepon polisi dan pembunuhan itu terungkap.
“Selama interogasi, ia menangis dan mengaku membunuh, mengatakan bahwa ibunya terus-menerus muncul dalam mimpi setelah pembunuhan itu,” tambah petugas itu.

No comments:

Post a Comment