Serangan itu disertai makian protes tentang penderitaan rakyat.
Sabtu, 26 November 2011
Pipiet Tri Noorastuti Singh tanpa ragu menyerang, ketika Pawar sedang asyik menjawab pertanyaan wartawan mengenai kebijakan pangan. Serangan itu disertai makian protes tentang peningkatan harga barang keperluan hidup dan korupsi yang merajalela.
Tayangan televisyen tempatan memperlihatkan, setelah membuat 'kejutan' itu, Singh masih sempat mengacungkan pisau ketika diseret pegawai keselamatan dan sejumlah ajudan sang menteri. Namun, Singh segera diamankan menuju kantor polis terdekat di New Delhi.
"Tidakkah kau tahu kenapa aku memukulnya? Rakyat tertekan. Apakah aku salah?" Singh berteriak kepada sejumlah aparat yang membawanya ke kantor polis , seperti dikutip Reuters. "Apa yang harus saya lakukan? Yang saya dengar di semua berita hanya penipuan, penipuan, penipuan."
Aksi kekerasan terhadap pejabat teras negara ini bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, sejumlah menteri juga dihadiahkan lemparan sepatu.
Salah satunya menimpa Menteri Dalam Negeri India, Palaniappan Chidambaram, April 2009 silam. Kala itu, seorang wartawan dari etnis Sikh melempar sepatunya ke wajah Chidambaram lantaran marah mendengar jawaban sang menteri tentang kerusuhan tahun 1984 ketika ribuan orang etnik Sikh terbunuh.
Lemparan sepatu semacam itu kembali terjadi ketika Menteri besar Kashmir India, Omar Abdullah, saat memimpin peringatakan hari kemerdekaan India di Kashmir, Agustus 2010. Pelakunya adalah seorang polis yang mendukung kemerdekaan Kashmir.
Di luar India, lemparan sepatu juga pernah menghujam Presiden Amerika Syarikat George W Bush, yang sedang menggelar jumpa pers dalam kunjungannya ke Irak, Desember 2008. "Ini ciuman perpisahan dari warga Irak, anjing," seorang jurnalis Irak berteriak sambil melempar sepatu.
Sementara kes yang menimpa mantan Perdana Menteri Itali , Silvio Berlusconi, lebih serius. Pada 13 Desember 2009, wajahnya mengalami luka dan giginya patah setelah dipukul menggunakan patung katedral Milan oleh pria bernama Massimo Tartaglia.(np)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment