Tuesday, November 15, 2011

Satu-satunya Suku di Indonesia Yang Memakan Tanah Liat !

Makanan dari tanah liat yang diberi nama "Ampo" ini sudah menjadi makanan tradisional yang dipercaya masyarakat Tuban dapat menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai ubat yang dapat mengubati beberapa macam penyakit.


Rasima, sang penjual Ampo, mengatakan bahawa tidak ada resepi untuk memasak tanah tersebut. Dia hanya mencari tanah yang bersih yang bebas dari kerikil, kemudian ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi empat.

Kemudian, mengikisnya dengan stik dan membentuknya seperti gulungan. Tanah yang sudah menggulung itu kemudian dibakar dan diasapi selama 1 jam, lalu jadilah sebagai snack atau makanan ringan yang siap dimakan.

Rasima biasanya menjualnya dipasar dan sehari dia boleh mempunyai penghasilan sekitar Rp 20 ribu untuk menghidupi keluarganya.

Tuban merupakan satu-satunya tempat di dunia yang memakan tanah panggang. Memang ada orang-orang lain di dunia yang suka makan pasir, dan benda aneh lainnya, tapi tidak ada yang memakan tanah panggang.

Salah seorang warga Tuban mengatakan bahawa dia sudah memakan ampo sejak dia masih kecil dan ampo mendinginkan perutnya. Berikut ini cara membuatnya :

1. Pisahkan Tanah Liat Dengan Kerikil dan Pasir



Pada tahap ini tanah dipilah-pilah antara yang lembut dan yang kasar. Seperti halnya membuat adunan jajanan, maka keseragaman tanah menentukan kenikmatan dan kepulenan cemilan yang dihasilkan nantinya.

2. Bentuk Tanah Menjadi Kotak-Kotak

Kalau kita membuat kueh ada istilah kalis, ya disini juga demikian, membuat adunan tanah liat menjadi bentuk kotak menunjukan bahawa adunan sudah kalis.

Kalis sendiri berarti komposisi tanah dan air sudah merata pada setiap bahagian adunan. Ciri adonan tanah liat yang kalis dilihat dari sudah tidak melekit pada telapak tangan.

3. Bentuk Stick/batangan


Tanah liat dibentuk menjadi stik, jika anda lihat sepintas pembuatannya mirip dengan pembuatan wafer stick atau astor.

4. Bakar Tanah Liat

Setelah tanah liat dibentuk menjadi stick, kemudian dipanggang diatas tungku tradisional sampai mengeras dan kering. Seperti terlihat pada gambar, tanah liat diletakkan diatas wajan dengan pemanasan tungku dan kayu.

5. Disajikan


Setelah semua proses dilalui maka tanah liat siap disajikan di meja untuk jadi teman ngobrol dan nonton.

Kalau Anda penasaran dan cukup berani silakan berkunjung ke tuban dan mencicipinya sendiri. Anda juga boleh meminta untuk membungkusnya sebagai oleh-oleh keluarga dirumah. Tentunya menikmati bersama keluarga akan membawa kenikmatan tersendiri.  
kumpulan-artikel-menarik

No comments:

Post a Comment