Tak seperti di Sepanyol, festival menantang banteng di Kolombia boleh dilakukan penonton.
VIVAnewsTradisi adu lembu ala matador di Sepanyol juga ada di Kolombia. Di negeri itu, atraksi ini lebih sohor dengan nama Coralejas. Di kota Sabanalarga, festival ini menelan tiga korban jiwa. Diseruduk haiwan itu hingga ajal.
Ketiga mangsa luka parah di bahagian perut dan leher. Satu maut di tempat kejadian, sementara dua lainnya menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit.
Publik mengecam festival itu. Tapi Walikota Sabanalarga, Carlos Roca menuding ketiga mangsa yang maut itu sedang mabuk. Itu sebabnya mereka terlihat tidak fokus dan tidak konsentrasi ketika menghadapi si lembu yang mengamuk.
Publik mengecam festival itu. Tapi Walikota Sabanalarga, Carlos Roca menuding ketiga mangsa yang maut itu sedang mabuk. Itu sebabnya mereka terlihat tidak fokus dan tidak konsentrasi ketika menghadapi si lembu yang mengamuk.
Dalam video yang menayangkan atraksi maut ini, terlihat sejumlah penonton turun ke arena membantu mangsa. Tapi sayang mereka tidak selamat. Untuk menonton aksi itu, klikdi sini.
Atraksi di Kolombia itu memang berbeda dengan aksi di Sepanyol. Jika di Sepanyol yang menghadapisi lembu adalah matador profesional yang sudah terlatih, di Kolombia atraksi ini dijadikan ajang adu berani para lelaki. Penonton, asal berani, boleh turun ke gelanggang, berhadapan dengan lembu.
Atraksi di Kolombia itu memang berbeda dengan aksi di Sepanyol. Jika di Sepanyol yang menghadapisi lembu adalah matador profesional yang sudah terlatih, di Kolombia atraksi ini dijadikan ajang adu berani para lelaki. Penonton, asal berani, boleh turun ke gelanggang, berhadapan dengan lembu.
No comments:
Post a Comment