TRIBUNNEWS.COM, KABUL -
Polis Afghanistan, berhasil menyelamatkan Sahar Gul, seorang gadis berusia 15 tahun, yang dikurung di sebuah ruang bawah tanah, di wilayah Provinsi Baghlan, Afghanistan.
Ketika ditemui, gadis itu berada dalam keadaan keletihan dan kelaparan. Salah satu kukunya dicabut paksa dari tangannya. Ketua polis Afghanistan menyatakan , Sahar Gul mengaku bahawa selain dikurung, dia juga mengalami penganiyaan.
Menurut polis Baghlan Utara, pihaknya menerima laporan tentang Sahar Gul yang mengalami penganiyaan kerana menolak dijadikan wanita penghibur. Namun dugaan tersebut belum boleh diklarifikasi, kerana polis masih menunggu Sahar pulih sepenuhnya.
Sahar diketahui menikah dengan seorang lelaki berusia 30 tahun, sekitar tujuh bulan lalu. Namun setelah menikah, kedua orangtuanya tidak mendengar khabar puterinya tersebut selama berbulan-bulan. Saat itulah mereka meminta pertolongan polis mencari keberadaan Sahar.
"Setelah polis berhasil menyelamatkannya dari sebuah ruangan gelap di rumahnya, kami melihat kukunya telah ditarik keluar oleh suaminya. Dia juga berkata dengan suara parau bahawa suaminya kerap mengiris bahagian tubuhnya menggunakan tang," kata Anggota polis Baghlan, Jawid Basharat, seperti dikutip dari CNN.
Setelah diselamatkan, Sahar dikejarkan ke rumah sakit untuk menerima rawatan. "Dia dalam kondisi yang sangat buruk ketika aku bertemu dengannya," kata Direktur Departmen Urusan Perempuan Baghlan, Rahima Zarifi.
"Para pelaku telah menarik rambut dari kulit kepalanya dengan kekerasan. Ia menderita semacam penyakit kulit dan ia tidak mengenakan pakaian yang sepatutnya," ucapnya.
Kendati berhasil menyelamatkan Sahar, polis belum berhasil menangkap pelaku kekerasan tersebut. Adapun yang menjadi terduga pelaku kekerasan tersebut adalah suami dari Sahar.
Penulis: Samuel Febrianto
Akses Tribunnews.com
No comments:
Post a Comment