Kemiskinan, Orangtua di Pakistan Tergamak Bunuh Anaknya
09 Januari 2012 1
okezone
Ilustrasi: AFP
LAHORE - Kemiskinan yang terjadi di Pakistan diyakini menjadi punca banyak orangtua yang membunuh anaknya. Setidaknya hal ini diutarakan oleh sebuah lembaga kemanusiaan di Negara Tetangga India tersebut.
"Banyak mayat terus ditemukan dari jalanan. Saya kira ada kenaikan 100 persen dalam satu dekade terakhir, atas kematian anak kecil akibat kemiskinan," jelas juru cakap lembaga amal Edhi Foundation Anwar Kazmi seperti dikutip Kantor Berita IRIN, Isnin (9/1/2012).
Menurut Kazmi anak perempuan merupakan menjadi korban paling banyak. Selain itu, anak perempuan umumnya dinilai sebagai beban bagi keluarga, kerana menghabiskan wang banyak ketika mereka menikah.
Pernyataan Kazmi pun diakui oleh seorang aktivis perempuan Pakistan. "Banyak warga melihat perempuan tidak memberikan kontribusi bagi ekonomi keluarga," jelas aktivis perempuan Gulnar Tabassum.
Kazmi mengatakan 1.210 anak-anak ditemukan tewas tahun lalu akibat kemiskinan. Angka ini jauh meningkat dari tahun 2009, yang mencapai 999 jiwa tewas.
"Alasan dari kematian-kematian ini adalah cara fikir warga yang masih tradisional, serta kondisi kemiskinan yang sepertinya terus menjerat mereka," lanjut Kazmi.
Selain anak-anak yang dibiarkan meninggal, banyak pula bayi yang ditinggalkan begitu saja selepas lahir. Tiap tahunnya sekira 200 bayi tidak memiliki orangtua, umumnya orangtua yang melahirkan enggan mengurus mereka kerana tidak ada biaya.(faj)
"Banyak mayat terus ditemukan dari jalanan. Saya kira ada kenaikan 100 persen dalam satu dekade terakhir, atas kematian anak kecil akibat kemiskinan," jelas juru cakap lembaga amal Edhi Foundation Anwar Kazmi seperti dikutip Kantor Berita IRIN, Isnin (9/1/2012).
Menurut Kazmi anak perempuan merupakan menjadi korban paling banyak. Selain itu, anak perempuan umumnya dinilai sebagai beban bagi keluarga, kerana menghabiskan wang banyak ketika mereka menikah.
Pernyataan Kazmi pun diakui oleh seorang aktivis perempuan Pakistan. "Banyak warga melihat perempuan tidak memberikan kontribusi bagi ekonomi keluarga," jelas aktivis perempuan Gulnar Tabassum.
Kazmi mengatakan 1.210 anak-anak ditemukan tewas tahun lalu akibat kemiskinan. Angka ini jauh meningkat dari tahun 2009, yang mencapai 999 jiwa tewas.
"Alasan dari kematian-kematian ini adalah cara fikir warga yang masih tradisional, serta kondisi kemiskinan yang sepertinya terus menjerat mereka," lanjut Kazmi.
Selain anak-anak yang dibiarkan meninggal, banyak pula bayi yang ditinggalkan begitu saja selepas lahir. Tiap tahunnya sekira 200 bayi tidak memiliki orangtua, umumnya orangtua yang melahirkan enggan mengurus mereka kerana tidak ada biaya.
No comments:
Post a Comment