Sunday, January 22, 2012

Kisah Pilu Seorang Gadis Cantik Berumur 18 Tahun Yang Sudah 11 Kali Kahwin Kontrak

22 Jan 12


Ironis, itu kalimat yang tepat bagi gadis berusia delapan belas tahun ber dari asal Cijantung Jakarta Timur ini. Betapa tidak, di usianya yang masih muda, ia sudah melakukan kahwin kontrak dengan lelaki  Timur Tengah sebanyak 11 kali.

Pengakuan Fitriasih, 18, membuat Camat Cisarua, Drs Teddy Pembang mengelus dada. Teddy seakan tidak percaya, jika Fitriasih yang pada bulan Julai lalu telah genap berusia 18 tahun, telah menjalani profesion kahwin kontrak hingga belasan kali.


Yang lebih mengejutkan lagi, semua kegiatan kahwin kontrak dilakukan melalui ijab kabul. Sulung dari tiga bersaudara ini menuturkan, orangtuanya yang tidak punya pekerjaan tetap serta adiknya yang perlu biaya sekolah, memaksa dirinya menjalani pekerjaan menjual diri ke pelancung Timur Tengah.

"Demi adik, saya rela keluar dari sekolah ketika masih duduk dibangku SMP. Orangtua saya tak tahu pekerjaan saya begini. Yang jelas, saya dapat wang, saya bayar sekolah adik dan keperluan rumah tangga," katanya polos.

Menurutnya, dirinya baru tiga hari berada di Puncak. Perkenalan dengan lelaki   Arab melalui pembantu pelancung yang ia kenal sebelumnya. Fitriasih juga mengaku, pernah menikah ketika usianya menginjak 17 tahun.

"Selama delapan bulan saya menjalani profesion ini, sudah 11 laki-laki Arab saya nikahi. Usia kahwin kontrak saya dengan mereka paling pendek 3 minggu dan paling lama 1 bulan. Selama kahwin kontrak, saya diberi nafkah Rp 5 juta seminggunya. Tinggal hitung aja, kalau dikontrak satu bulan. Wang bayaran, 30 persennya dipotong mami," papar Fitriasih.

Camat Teddy didampingi polis, Koramil, unsur masyarakat dan agama menuturkan, kegiatan kahwin kontrak sangat bertentangan dengan agama apapun. Maka dari itu, dirinya sangat mengutuk perbuatan tersebut.

"Mami yang mempekerjakan wanita muda ini demi kepuasan nafsu lelaki Arab, benar-benar tidak punya nurani. Keterangan para korban, akan saya minta polis menyiasat keberadaan sang mami."

"Dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Ini terakhir wilayah saya dijadikan maksiat. Jika tertangkap lagi kala operasi, saya akan kirim mereka ke Jawa Tengah atau Pasar Rebo Jakarta Timur," papar Teddy.

sumber

No comments:

Post a Comment