Suami-isteri dengan empat anak kecil itu memesan tiga kerusi di pesawat US Airways
Isnin, 2 Januari 2012
Pasangan Jason dan Kathy Fickes mengaku kecewa sekaligus heran atas perlakuan US Airways. Pengusiran itu terjadi pada saat mereka sudah duduk bersama keempat anak mereka di dalam pesawat rute Charlotte - Chicago pada 15 Diesember 2011.
"Saya merasa kami didiskriminasi karena membawa banyak anak di mata mereka," kata Kathy kepada stasiun televisi ABC7, yang dikutip di laman The Blaze. Kejadian ini baru mendapat liputan luas dari media nasional di AS pada 1 Januari 2012.
Jason dan Kathy memiliki empat anak, yang semuanya masih tergolong di bawah umur. Paling tua berusia 3 tahun, lalu ada pasangan kembar berusia 20 bulan serta seorang lagi masih berusia 8 bulan.
Pasangan Fickes mengaku sudah mengikuti aturan ketika membeli tiga tiket pesawat di laman resmi US Airways, yaitu dua tiket dewasa dan satu tiket untuk anak berusia di atas 2 tahun. Pada tampilan utama laman pembelian tiket US Airways itu tidak mencantumkan aturan bagi penumpang di bawah usia 2 tahun, yang muncul pada halaman lain di laman itu yang baru muncul setelah pengunjung mengklik suatu tautan (link). Pasangan Fickes mengaku tidak melihat tautan itu.
Pada saat hari keberangkatan, semua anggota keluarga Fickes tidak menemui masalah - baik saat melapor di kaunter check-in, pemeriksaan keamanan, hingga boarding. Halangan muncul ketika mereka sudah duduk manis di kerusi masing-masing.
Jason, Kathy, beserta puera mereka yang sulung masing-masing memangku seorang bayi pada satu deret kerusi yang sama. Namun awak kabin mempermasalahkan putera pasangan Fickes, yang masih berusia tiga tahun, memangku adiknya yang masih bayi.
Menurut alasan awak kabin, hanya ada empat masker oksigen dalam satu deret kerusi sehingga, sesuai aturan keamanan dari FAA, harus ada penumpang memangku anak yang pindah ke deret lain. Walau sudah ada yang pindah, tetap saja awak kabin mempermasalahkan rombongan keluarga Fickes.
"Kali ini, menurut keluarga Fickes, pramugari memerintah mereka agar salah seorang anak mereka yang masih bayi dipangku oleh penumpang lain yang sudah dewasa. Permintaan itu sudah disanggupi oleh penumpang yang duduk di belakang mereka. Namun, tidak lama kemudian, awak kabin masih belum puas," tutur laporan stesyen televisyen NewsChannel 36.
Menurut pasangan Fickes, bahkan ada seorang penumpang di Kelas Satu yang menawarkan diri membeli satu tiket tambahan untuk mereka. Namun, solusi itu tetap saja ditolak oleh awak kabin.
Setelah tawar-menawar selama 50 minit, awak kabin meminta keluarga Fickes meninggalkan pesawat. "Kami sudah berusaha mengikuti aturan mereka. Tetapi mereka tidak memberi alasan yang jelas," kata Jason.
Juru cakap US Airways, kepada ABC 7, menyatakan bahawa langkah awak kabin itu sudah memenuhi prosedur keamanan. Setiap anak kecil hanya boleh dipangku oleh satu orang dewasa.
US Airways akhirnya mengembalikan wang pembelian tiket keluarga Fickes. Namun langkah itu tidak mengubati kekecewaan mereka. Liburan ke Chicago akhirnya batal.
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment