Wednesday, January 11, 2012

Untuk biayai 5 anak sendirian, Ibu penjual ikan keliling menjaja ikannya

[PAHLAWANku] Ibu Penjual Ikan Keliling, Biayai 5 Anak Sendirian

Ikan segar, bagi majoriti warga asli Kendari, Sulawesi Tenggara, adalah makanan sehari-hari. Boleh dikatakan, sehari tanpa makan ikan hidup terasa kurang lengkap. Perempuan separuh baya bernama Walini itu adalah salah seorang penjual ikan keliling di Kota Kendari. Dialah yang berjasa membawa ikan dari tempat pelelangan di pelabuhan Kendari sehingga boleh sampai ke tangan warga Perumnas Kendari yang berjarak belasan kilometer.

Dengan ember lebar di kepala dan ember kecil di jinjingan, setiap hari Ibu Walini berjalan dan singgah dari rumah ke rumah untuk menjajakan ikan. Bermacam jenis ikan yang ia jual tergantung juga dari hasil tangkapan nelayan di pelelangan ikan. Biasanya ikan yang sering dijual adalah jenis ikan cakalang, ruma-ruma (sejenis ikan kembung), ikan merah (sejenis kakap) dan udang.

Penghasilan Ibu Walini setiap hari tidaklah menentu, terkadang ia mendapat 30 ribu hingga 50 ribu rupiah per hari. Hasil tambahan di luar itu hanyalah dari mengajar mengaji anak-anak kampung, dengan jadwal seminggu tiga kali. Dengan penghasilan seperti itu, ia harus membiayai lima orang anak sendirian kerana sang suami telah meninggal beberapa tahun lalu. Yogi, anak tertuanya, kini menjelang memasuki ujian akhir di SMK jurusan otomotif, sedangkan anak terkecil Ibu Walini masih berusia lima tahun dan belum masuk sekolah.

“Saya bilang ke anak saya yang paling tua, kalau ada rezeki Mamak akan biayai sekolah lanjutan, itu cita-cita saya,” demikian tekad Ibu Walini yang akrab dipanggil dengan Mamaknya Yogi.

Satu cita-cita tulus seorang ibu untuk terus menyekolahkan anaknya setinggi mungkin, meski keadaan serba terbatas. Itulah sikap seorang pahlawan, Ibu Walini rela membanting tulang demi anak-anaknya, supaya pintar dan supaya menjadi orang yang melebihi dia di masa depan.

Kepahlawanan yang sebenarnya tak ia sedari, semua yang Ibu Walini lakukan adalah demi anak-anaknya didasari rasa cinta dan kasih sayang yang tak terukur.



Quote:
Aktivitas Ibu Walini sehari-hari, menjual ikan dengan berjalan kaki, menenteng dan membawa ember di atas kepala.


Quote:
Hanya tersisa dua ikan kecil hari itu, di hari biasanya Ibu Walini mampu menjual habis ikan-ikannya dari hasil aktiviti sejak selepas Subuh hingga jam 11 siang.


Quote:
Ibu Walini di depan rumah kayunya di Kampung Mekar, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Di rumah inilah ia hidup sangat sederhana bersama lima anaknya. Ia tak mengharapkan apa-apa kecuali anak-anaknya bisa bersekolah setinggi mungkin.


Quote:
Gurat-gurat kehidupan di wajah Ibu Walini, sang pahlawan yang berjasa mengantarkan ikan-ikan segar ke rumah-rumah warga Kendari yang menjadikan ikan sebagai menu utama. Ia juga pahlawan sejati bagi lima anaknya di rumah, sendirian berjuang membiayai sekolah anak-anaknya.

Last edited by maswidik
VIVAnews

No comments:

Post a Comment