ist
Julia Gillard, Perdana Menteri Australia
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard telah kehilangan sebelah sepatunya ketika ia tergopoh-gopoh melarikan diri dari kepungan 200 penunjuk perasaan Kedutaan Tenda Aborigin di sebuah restoran di Canberra, Australia, Khamis (26/1/2012).
Sepatu tumit tinggi berwarna biru gelap itu ditemukan, Jumaat (27/1/2012), ditangan seorang penunjuk perasaan Kedutaan Tenda Aborigin, yang kemudian melelongnya ke web e-Bay.
"Dia (Gillard) tak boleh mendapatkan sepatunya kembali. Sepatu ini akan masuk e-Bay," kata aktivis itu seperti dikutip BBC.
Ketika pertama kali sepatu itu dijajakan di halaman e-bay, harga yang ditawarkan adalah 148 US dolar , namun angkanya kemudian melonjak hingga 2 ribu US dolar.
"Dijual untuk lelong sepatu hilang Julia Gillard, sebelah kanan, ukuran 8," tulis penjual, Yanickborg, dalam situs e-Bay, dikutip dari Sydney Morning Herald.
"Anda menawar sepatu bekas dan perlu diingat sepatu ini hanya sebelah, tidak sepasang. Sehingga anda akan kesulitan berjalan, kecuali anda adalah perdana menteri," lanjutnya.
Namun sepatu itu hanya berada selama 25 minit di halaman itu, sebelum pengelola mencabutnnya, kerana sepatu itu dilelang bukan oleh pemiliknya, maupun sesuai izin pemiliknya.
"Kami tahu pemilik sepatu ini adalah perdana menteri, penjualan tidak menyatakan telah mendapat izin dari pemiliknya, sehingga kami mencabutnya," kata seorang juru cakap e-Bay.
Seperti diketahui Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard dengan tergopoh-gopoh, harus dilarikan dari sebuah restoran di Canberra, Australia, kelmarin.
Julia terlihat sempat terjatuh, ketika puluhan anggota polis mengawalnya keluar dari restoran Lobby Canberra, yang dikepung oleh 200 pendukung Kedutaan Tenda Aborigin. Ia terlihat dipeluk erat oleh salah satu bodyguardnya, yang mengenakan setelan jas berwarna hitam dan celana bahan berwarna hitam yang cekatan mengawalnya menuju sebuah mobil sedan berwarna putih.
Selain Julia, turut pula diselamatkan tokoh pembangkang Australia Tony Abott dari dalam restoran. Tony bersama-sama dengan Julia, ketika itu tengah menghadiri upacara penganugerahan National Emergency Medals di restoran Lobby. (SMH/BBC)
Sepatu tumit tinggi berwarna biru gelap itu ditemukan, Jumaat (27/1/2012), ditangan seorang penunjuk perasaan Kedutaan Tenda Aborigin, yang kemudian melelongnya ke web e-Bay.
"Dia (Gillard) tak boleh mendapatkan sepatunya kembali. Sepatu ini akan masuk e-Bay," kata aktivis itu seperti dikutip BBC.
Ketika pertama kali sepatu itu dijajakan di halaman e-bay, harga yang ditawarkan adalah 148 US dolar , namun angkanya kemudian melonjak hingga 2 ribu US dolar.
"Dijual untuk lelong sepatu hilang Julia Gillard, sebelah kanan, ukuran 8," tulis penjual, Yanickborg, dalam situs e-Bay, dikutip dari Sydney Morning Herald.
"Anda menawar sepatu bekas dan perlu diingat sepatu ini hanya sebelah, tidak sepasang. Sehingga anda akan kesulitan berjalan, kecuali anda adalah perdana menteri," lanjutnya.
Namun sepatu itu hanya berada selama 25 minit di halaman itu, sebelum pengelola mencabutnnya, kerana sepatu itu dilelang bukan oleh pemiliknya, maupun sesuai izin pemiliknya.
"Kami tahu pemilik sepatu ini adalah perdana menteri, penjualan tidak menyatakan telah mendapat izin dari pemiliknya, sehingga kami mencabutnya," kata seorang juru cakap e-Bay.
Seperti diketahui Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard dengan tergopoh-gopoh, harus dilarikan dari sebuah restoran di Canberra, Australia, kelmarin.
Julia terlihat sempat terjatuh, ketika puluhan anggota polis mengawalnya keluar dari restoran Lobby Canberra, yang dikepung oleh 200 pendukung Kedutaan Tenda Aborigin. Ia terlihat dipeluk erat oleh salah satu bodyguardnya, yang mengenakan setelan jas berwarna hitam dan celana bahan berwarna hitam yang cekatan mengawalnya menuju sebuah mobil sedan berwarna putih.
Selain Julia, turut pula diselamatkan tokoh pembangkang Australia Tony Abott dari dalam restoran. Tony bersama-sama dengan Julia, ketika itu tengah menghadiri upacara penganugerahan National Emergency Medals di restoran Lobby. (SMH/BBC)
No comments:
Post a Comment