Li Bangkit dari Peti Mati dan Pergi Memasak di Rumahnya

dailymail
Li Xiufeng
TRIBUNNEWS.COM - Li Xiufeng, seorang nenek berusia 95 tahun, asal wilayah Beiliu, Provinsi Guangxi, membuat gempar para tetangganya. Sebabnya ia yang dikira sudah meninggal dunia selama kurang lebih dua hari, bangkit dari kematian, dan merangkak keluar dari dalam peti mayat.
Awalnya Li Xiufeng, ditemukan sudah dalam keadaan tidak bergerak, dan tidak bernafas, di tempat tidurnya oleh tetangga, setelah dua minggu sebelumnya menderita cedera di kepala, akibat jatuh tersandung.
"Saya cuba membangunkannya, tidak perduli seberapa keras aku mendorongnya dan memanggil namanya, ia tidak bereaksi," ujar Chen Qingwang (60), seorang tetangga Li, seperti dikutip dari Dailymail, Isnin (5/3/2012).
Mengetahui hal tersebut, para tetangganya menyangka Li sudah meninggal dunia, oleh kerananya mereka menempatkan jenazah Li ke dalam sebuah peti mati. Mereka mensemayamkan jenazah wanita itu di dalam rumahnya, selama dua hari, untuk memberikan kesempatan kepada seluruh sanak saudaranya, memberikan penghormatan kepadanya sebelum dimakamkan.
Namun selang sehari sebelum jenazah Li dikuburkan, para tetangganya menemukan peti mati Li dalam keadaan kosong melompong, dan menemukan nenek yang tinggal seorang diri di rumahnya tersebut, berada di dalam dapur, sedang asik memasak.
Kepada para tetangganya, Li mengaku tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Ia mengaku hanya merasa sedang tidur yang teramat panjang.
"Saya tidur untuk waktu yang lama. Setelah bangun, saya merasa sangat lapar, lalu saya memasak sesuatu untuk dimakan. Saya menolak penutup yang menutup di atas tubuh saya, untuk keluar," ucapnya.
Menurut seorang paramedis, Li telah mengalami kematian buatan, dimana ketika seseorang sudah tidak bernafas, namun tubuh mereka tetap hangat.
Awalnya Li Xiufeng, ditemukan sudah dalam keadaan tidak bergerak, dan tidak bernafas, di tempat tidurnya oleh tetangga, setelah dua minggu sebelumnya menderita cedera di kepala, akibat jatuh tersandung.
"Saya cuba membangunkannya, tidak perduli seberapa keras aku mendorongnya dan memanggil namanya, ia tidak bereaksi," ujar Chen Qingwang (60), seorang tetangga Li, seperti dikutip dari Dailymail, Isnin (5/3/2012).
Mengetahui hal tersebut, para tetangganya menyangka Li sudah meninggal dunia, oleh kerananya mereka menempatkan jenazah Li ke dalam sebuah peti mati. Mereka mensemayamkan jenazah wanita itu di dalam rumahnya, selama dua hari, untuk memberikan kesempatan kepada seluruh sanak saudaranya, memberikan penghormatan kepadanya sebelum dimakamkan.
Namun selang sehari sebelum jenazah Li dikuburkan, para tetangganya menemukan peti mati Li dalam keadaan kosong melompong, dan menemukan nenek yang tinggal seorang diri di rumahnya tersebut, berada di dalam dapur, sedang asik memasak.
Kepada para tetangganya, Li mengaku tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Ia mengaku hanya merasa sedang tidur yang teramat panjang.
"Saya tidur untuk waktu yang lama. Setelah bangun, saya merasa sangat lapar, lalu saya memasak sesuatu untuk dimakan. Saya menolak penutup yang menutup di atas tubuh saya, untuk keluar," ucapnya.
Menurut seorang paramedis, Li telah mengalami kematian buatan, dimana ketika seseorang sudah tidak bernafas, namun tubuh mereka tetap hangat.
No comments:
Post a Comment