net - gambar hiasan
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Mengejutkan. Sejak tahun 2011 lalu hingga ditangkap 15 Mac 2012, doktor Rejani Djajal yang menjadi tersangka kes pengguguran di Cilacap Jawa Tengah sudah menggugurkan janin sebanyak 2,422 pasien. Jumlah pesakit aborsi diketahui setelah polis menyita dan memeriksa buku pasien dari rumah dan tempat praktik sang doktor.
Jumlah pasien yang melakukan aborsi diperkirakan mencapai ribuan orang. Perkiraan tersebut kerana sang doktor sudah praktik sejak lama.
"Sejak tahun 2011 ada 2,422 orang yang dipercayai melakukan praktik aborsi. Ini dilihat dari buku pasien serta keterangan jururawat," kata Kapolres Cilacap, Ajun Komisaris Besar Polisi Rudi Darmoko didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal, Guntur Saputro.
Buku pasien yang disita polis merupakan buku tulis yang diisi tulisan tangan. Pada pasien yang melakukan aborsi ditandai dengan tanda berwarna merah. Data yang diamankan polis merupakan data pasien sejak 2007 lalu.
"Dari pengakuan doktor dia sudah membuka praktik sejak tahun 1991. Data yang kami rampas sejak 2007. Kalau dihitung ada 49 ribu lebih pasien yang datang sejak awal praktik," kata Guntur.
Khas untuk pasien tahun 2012 ia menyebutkan ada 505 pasien yang diduga sudah melakukan aborsi. Salah seorang pasien yang melakukan aborsi adalah Dwi Hastuti (DH) warga Randudongkal, Pemalang yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kes tersebut.
Praktik aborsi yang dilakukan doktor Djalal terbongkar setelah polis menerima laporan masyarakat. Pada 15 Mac, polis melakukan penggledahan sekaligus penangkapan terhadap sang doktor. Sehari kemudian 16 Mac dilakukan pembongkaran septic tank dan ditemukan barang bukti aborsi berupa potongan janin hasil kuratase. Hingga saat ini polis sudah menetapkan sembilan orang tersangka. Hingga saat ini polis belum memeriksa tersangka doktor Djajal kerana masih sakit jantung. (*)
No comments:
Post a Comment