Sabtu, 31 Mac
okezone.com
Ledakan yang terjadi di Yala (Foto: AFP)
YALA - Sekurang-kurangnya lapan orang terbunuh dan 70 cedera dalam tiga ledakan bom yang terjadi di selatan Thailand. Ledakan ini terjadi di Wilayah Yala, yang sering kali dihadapkan aksi kekerasan dari para pemberontak.
Gabernor Yala Dethrat Simsiri mengatakan, ledakan terjadi selama 10 minit pada siang hari, di wilayah yang ramai Kota Yala. "Dua dari bom itu disembunyikan di motorsikal dan bom yang ketiga diletakan di sebuah kereta," ucap Simsiri seperti dikutip BBC, Sabtu (31/3/2012).
Menurut pegawai tentera yang diketahui bernama Kolonel Pramoter Promin itu, ledakan ini menyebabkan beberapa toko terbakar api dan beberapa kenderaan lain tampak rosak teruk akibat ledakan.
Ledakan dahsyat ini mengikuti ledakan terpisah di kota Mae Lan di Provinsi Pattani. Insiden tersebut menyebabkan seorang petugas polis menderita luka akibat ledakan.
Lebih dari 4,300 warga meninggal akibat aksi kekerasan yang terjadi di Thailand Selatan. Sejak 2011 lalu, Angkatan Darat Thailand telah menempatkan 60 ribu pasukannya di wilayah tersebut, untuk mengatasi perlawanan pemberontak.
Thailand mencaplok tiga wilayah di selatan yakni Narathiwat, Yala dan Pattani pada 1902. Namun, sebahagian besar dari warganya adalah Muslim dan berbicara dengan dialek Melayu. Ini berbanding terbalik dengan wilayah Thailand lain yang majoritinya beragama Budha dan berbicara bahasa Thai.
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab dalam kejadian ini. Sementara proses penyiasatan masih terus berlangsung.(faj)
Gabernor Yala Dethrat Simsiri mengatakan, ledakan terjadi selama 10 minit pada siang hari, di wilayah yang ramai Kota Yala. "Dua dari bom itu disembunyikan di motorsikal dan bom yang ketiga diletakan di sebuah kereta," ucap Simsiri seperti dikutip BBC, Sabtu (31/3/2012).
Menurut pegawai tentera yang diketahui bernama Kolonel Pramoter Promin itu, ledakan ini menyebabkan beberapa toko terbakar api dan beberapa kenderaan lain tampak rosak teruk akibat ledakan.
Ledakan dahsyat ini mengikuti ledakan terpisah di kota Mae Lan di Provinsi Pattani. Insiden tersebut menyebabkan seorang petugas polis menderita luka akibat ledakan.
Lebih dari 4,300 warga meninggal akibat aksi kekerasan yang terjadi di Thailand Selatan. Sejak 2011 lalu, Angkatan Darat Thailand telah menempatkan 60 ribu pasukannya di wilayah tersebut, untuk mengatasi perlawanan pemberontak.
Thailand mencaplok tiga wilayah di selatan yakni Narathiwat, Yala dan Pattani pada 1902. Namun, sebahagian besar dari warganya adalah Muslim dan berbicara dengan dialek Melayu. Ini berbanding terbalik dengan wilayah Thailand lain yang majoritinya beragama Budha dan berbicara bahasa Thai.
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab dalam kejadian ini. Sementara proses penyiasatan masih terus berlangsung.
No comments:
Post a Comment