Wednesday, April 18, 2012

Pertama di Dunia, Sel Telur Diambil dari Perempuan Meninggal


Jerusalem, Israel, Mengambil sperma dari lelaki yang telah meninggal sudah banyak dilakukan. Kini yang terbaru adalah mengambil sel telur (ovum) dari wanita yang sudah meninggal. Kejadian ini merupakan yang pertama di dunia.

Sebuah keluarga di Israel diperbolehkan mengambil sel telur dari ovarium anak perempuannya yang sudah meninggal dengan izin pengadilan. Pengadilan di Israel ini diyakini telah membuat sejarah hukum internasional dengan membolehkan keluarga untuk mengambil sel telur dari ovarium anak perempuannya yang sudah meninggal.

Chen Aida Ayash (17 tahun) meninggal akibat dilanggar oleh sebuah kereta, dan kini keluarganya telah diberikan petisi untuk memanen sel telur yang dimiliki Ayash dan membekukannya, seperti dikutip dari Telegraph.

Keputusan ini meningkatkan kemungkinan untuk pertama kalinya seorang ibu boleh melahirkan setelah kematiannya, tinggal mencari rahim pengganti dan penderma sperma. Keadaan ini boleh menjadi masalah yang konservatif di Israel dan beberapa negara di dunia.

Selama ini prosedur yang sudah pernah dilakukan dan umum terjadi adalah mengambil sperma dari laki-laki yang sudah meninggal, tentu saja setelah ia memberikan persetujuan sebelum kematiannya. Di Amerika Syarikat saja saat ini ada puluhan kes seperti itu.

Tahun lalu, hakim dan doktor di AS menolak mengabulkan permohonan yang diajukan oleh sebuah keluarga untuk mengambil sel telur dari rahim seorang pramugari yang mengalami mati otak. Hal ini kerana pramugari tersebut tidak ada keinginan untuk memiliki anak sebelum akhirnya ia mengalami serangan jantung.

Pengambilan sel telur ini sama seperti halnya dengan melakukan pengambilan organ tubuh yang akan didermakan. Tapi pengadilan memutuskan untuk tidak langsung membuahi sel telur tersebut dengan penderma sperma, setidaknya dibekukan untuk sementara waktu hingga diketahui apakah Ayash memang berkeinginan untuk memiliki anak atau tidak.

Umumnya sel telur akan dibekukan di dalam nitrogen cair pada suhu minus 196 darjah celsius, kerana pada temperatur tersebut boleh menghentikan kehidupan. Jika diperlukan, maka sel telur yang telah dibekukan ini akan diambil dan dilakukan proses pembuahan melalui inseminasi atau bayi tabung. Borak kosong

Sumber : detikhealth.com

No comments:

Post a Comment