Sriwijaya Post - Rabu, 4 April 2012
Share |
abcnews
Pesawat yang dikemudikan Helen Collins mendarat darurat di bandar Cherryland, Wisconsin, setelah suaminya meninggal saat mengemudikan pesawat itu.
-
Seorang wanita berusia 80 tahun berhasil melakukan pendaratan darurat di Wisconsin setelah pilot, yang juga suaminya, meninggal di udara.
Seorang wanita berusia 80 tahun berhasil melakukan pendaratan darurat di Wisconsin setelah pilot, yang juga suaminya, meninggal di udara.
Helen Collins tetap tenang ketika dia mendaratkan pesawat kecil Cessna di bandar Cherryland, bahkan ketika itu dia sudah mengetahui bahawa suaminya sudah meninggal.
Menurut James Collins puteranya, ibunya pernah mengambil kursus dasar penerbangan, yakni lepas landas dan mendarat, 30 tahun lalu. Kata James, kepada Associated Press, itupun atas permintaan ayahnya untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu terhadapnya ketika dia mengajak isterinya terbang.
Helen Collins tidak pernah mendapat lesen terbang. Tetapi dia sudah ratusan kali mendampingi suaminya, John Collins, mengemudikan pesawat.
James Collins yang juga seorang pilot terlatih membimbing ibunya melalui radio dalam pendaratan darurat Isnin (2/4/2012) malam itu. Selain James, sebuah pesawat lain juga terbang mendampingi pesawat bermesin ganda yang ketika dipandu Helen sudah mulai kehabisan bahan bakar.
James mengatakan, ibunya sangat tenang, bahkan lebih tenang berbanding orang-orang yang berada di darat. "Dia bahkan sempat tidak mau didampingi pesawat lain untuk membimbingnya mendarat. Katanya 'kalian fikir aku tidak boleh melakukannya sendiri?'"
Peristiwa itu terjadi ketika pasangan John dan Helen Collins pulang dari rumah kedua mereka di Marco Island, Florida, untuk merayakan Paskah. John yang berusia 81 tahun terkena serangan jantung sekitar tujuh minit sebelum mendarat di bandar Cherryland.
John sempat meminta isterinya memegang kemudi sebelum dia kehilangan kesedaran. Helen langsung menghubungi nombor darurat 911 dan ketika itulah dia dibimbing untuk turun.
Dikatakan John, salah satu mesin pesawat itu sudah kehabisan bahan bakar sementara bahan bakar mesin yang lain juga sudah menipis. Setelah terbang mengitari bandar sekitar 10 kali, Helen berhasil mendarat dengan hidung pesawat tunggeng ke landasan.
Setelah pendaratan menegangkan itu, Helen dirawat di rumah sakit kerana mengalami cedera pada tulang punggung dan tulang rusuknya retak. Meskipun demikian keadaan kesihatan umumnya cukup baik.
"Saya sudah kehilangan ayah dan saya tidak mau kehilangan ibu. Bisa saja saya kehilangan keduanya bersamaan," kata John Collins dalam konferensi pers.
SRIPOKU.COM, MILWAUKEE
No comments:
Post a Comment