Monday, May 28, 2012

Dunia Kecam Kematian 32 kanak-kanak di Suriah

PBB mengkonfirmasi jumlah  orang awam yang maut   sebanyak 90 orang.

Minggu, 27 Mei 2012, 

Ledakan di kota Allepo, Suriah, 5 Mei 2012 (REUTERS/George Ourfalian)

VIVAnews - Sebanyak 90 warga awam, 32 di antaranya anak-anak, meninggal di Houla, Suriah, pada Jumaat 25 Mei lalu. Kejadian ini pun mengundang kecaman dari negara-negara Barat, Liga Arab, dan PBB.

"Siapapun yang memulai dan menjalankan aksi kekerasan brutal ini harus bertanggung jawab atasnya," kata ketua tim peninjau Suriah, Robert Mood, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera Minggu 27 Mei 2012.

Sekjen PBB Ban Ki-moon juga mengecam pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad yang melanggar ketentuan internasional karena menggunakan senjata untuk menyerang warga sipil.

Sejauh ini, PBB mengkonfirmasi jumlah korban maut  sebanyak 90 orang. Namun kantor berita BBC melaporkan, para aktivis kemanusiaan Suriah menyebutkan jumlah sebenarnya lebih banyak lagi.

Sebuah video amatur yang diunggah ke dunia maya menunjukkan jasad anak-anak yang ditutupi selimut selepas serangan. Kantor berita Suriah SANA menyebut jasad-jasad itu sebagai ulah kelompok teroris bersenjata.

Menurut para aktivis, beberapa korban tewas dalam baku tembak, sementara korban lainnya tewas karena dieksekusi oleh rezim militer Suriah yang juga dikenal dengan nama shabiha. Houla, yang terletak di provinsi Homs, selama ini dikenal sebagai basis pasukan oposisi.

Sementara itu, kelompok pembangkang Pasukan Pembebasan Suriah mengatakan mereka tidak boleh lagi berkomitmen untuk tetap melakukan gencatan senjata dengan situasi yang ada. "Kami umumkan bahwa rencana perdamaian yang disusun Kofi Annan sia-sia saja jika Dewan Keamanan PBB tidak mengambil tindakan untuk melindungi penduduk sipil di sini," kata mereka.

April lalu, duta perdamaian PBB-Liga Arab Kofi Annan menentukan enam poin perdamaian bagi masyarakat sipil Suriah, yang disetujui oleh Al Assad. Nyatanya, hingga saat ini kekerasan masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. (adi)

No comments:

Post a Comment