TRIBUNNEWS.COM -
Polis Bangladesh tengah mengejar seorang guru dari sebuah madrasah
yang dipercayai membakar kaki murid-muridnya dengan batang besi panas.
Polis menduga guru yang dimaksud membakar muridnya lantaran tidak
menjalankan solat secara teratur.
Setidaknya, 14 siswi, berusia delapan hingga dua belas tahun, menderita luka terbakar, akibat perbuatannya. Siswi itu mengenyam pendidikan bahasa Arab dan Bengali di Madrasah Talimul Quran Mahila, di Namashyampur di Dhaka. Insiden itu terjadi di hari Selasa, kelmarin.
"Itu adalah hari pertama sekolah, setelah cuti selesai. Guru kami marah ketika mendengar bahawa kami tidak melakukan solat selama cuti kami," kata seorang siswi, Ferdousi Akther, yang masih berusia delapan tahun, seperti dikutip dari BBC, Jumaat (4/5/2012).
"Kemudian dia meminta stafnya memanaskan sebatang besi dan kemudian ia menempelkan di kaki kami. Rasanya sakit itu tak tertahankan," lanjutnya.
Menurut Ferousi, gurunya mengaku melakukan hal itu agar muridnya mengetahui panasnya api neraka, jika tetap tidak melakukan solat secara teratur.
Sekolah ditutup untuk sementara setelah kejadian itu, dan kisah pengalaman mengerikan dari siswi madrasah itu telah banyak dilaporkan di surat khabar.
Walau tidak menderita luka-luka serius, perbuatan guru itu mendapatkan kecaman dari para orangtua murid. "Saya kaget melihat luka bakar puteri saya," kata Jumur Akhter, ibu dari salah satu siswi. (bbc)
Setidaknya, 14 siswi, berusia delapan hingga dua belas tahun, menderita luka terbakar, akibat perbuatannya. Siswi itu mengenyam pendidikan bahasa Arab dan Bengali di Madrasah Talimul Quran Mahila, di Namashyampur di Dhaka. Insiden itu terjadi di hari Selasa, kelmarin.
"Itu adalah hari pertama sekolah, setelah cuti selesai. Guru kami marah ketika mendengar bahawa kami tidak melakukan solat selama cuti kami," kata seorang siswi, Ferdousi Akther, yang masih berusia delapan tahun, seperti dikutip dari BBC, Jumaat (4/5/2012).
"Kemudian dia meminta stafnya memanaskan sebatang besi dan kemudian ia menempelkan di kaki kami. Rasanya sakit itu tak tertahankan," lanjutnya.
Menurut Ferousi, gurunya mengaku melakukan hal itu agar muridnya mengetahui panasnya api neraka, jika tetap tidak melakukan solat secara teratur.
Sekolah ditutup untuk sementara setelah kejadian itu, dan kisah pengalaman mengerikan dari siswi madrasah itu telah banyak dilaporkan di surat khabar.
Walau tidak menderita luka-luka serius, perbuatan guru itu mendapatkan kecaman dari para orangtua murid. "Saya kaget melihat luka bakar puteri saya," kata Jumur Akhter, ibu dari salah satu siswi. (bbc)
No comments:
Post a Comment