Para waris murid di sekolah perempuan Tomlinscotel,
Frimley, Surrey, England, berang terhadap pihak sekolah, lantaran
memaksa puteri mereka membuka bra, untuk membuktikan tidak menyelundupkan
telepon genggam ke dalam sekolah.
Seorang ayah, dari pelajar puteri sekolah itu mengatakan, puterinya merasa sangat malu dan telah dilecehkan. "Puteri saya merasa sangat malu kerana mengekspos dirinya di depan gadis-gadis lain dan guru," ujarnya seperti dikutip dari Dailymail, Isnin (28/5/2012).
Ia membeberkan, anaknya, bersama dengan delapan gadis lainnya, di bawa ke dalam sebuah ruangan, oleh dua orang staf perempuan, dan diminta untuk menanggalkan pakaian atasnya.
Hal itu dilakukan, lantaran, alat pendeteksi logam sekolah, berbunyi ketika mereka melangkan masuk ke dalam sekolah.
Walau menyokong larangan penggunaan telepon genggam di dalam sekolah, sejumlah orangtua murid menilai tindakan pihak sekolah itu sangat keterlaluan.
Walau menyokong larangan penggunaan telepon genggam di dalam sekolah, sejumlah orangtua murid menilai tindakan pihak sekolah itu sangat keterlaluan.
Setelah menerima cacian, pihak sekolah, akhirnya mengeluarkan permintaan maaf mereka, melalui sepucuk surat yang dikirimkan kepada para orangtua murid.
Dalam surat itu, pihak sekolah mengatakan tindakan yang dilakukan pihaknya merupakan satu pencegahan, dan memastikan tidak ada staf lelaki melakukan pemeriksaan tersebut.
Mereka juga memastikan tidak ada kontak fizikal diantara staf sekolah yang melakukan pemeriksaan tersebut dengan para murid.
Dalam surat itu, pihak sekolah mengatakan tindakan yang dilakukan pihaknya merupakan satu pencegahan, dan memastikan tidak ada staf lelaki melakukan pemeriksaan tersebut.
Mereka juga memastikan tidak ada kontak fizikal diantara staf sekolah yang melakukan pemeriksaan tersebut dengan para murid.
No comments:
Post a Comment