Posted by
Rafly Rindengan on
Jun 24, 2012
Sebuah poster berbingkai di dinding ruang kelas taman kanak-kanak
(TK) menunjukkan seorang kanak-kanak lelaki mengacungkan senapang dan bayonet
mereka untuk menyerang satu gambar tentera Amerika dengan wajah
diperban dan darah keluar dari mulutnya.
Inilah gambaran di Korea Utara
(Korut), dimana doktrinisasi anti Amerika dimulai sejak taman
kanak-kanak, dan telah menjadi sebahagian dari kurikulum yang sama dengan
pelajaran lainnya seperti menghitung.
“Kami suka bermain game militer merobohkan bajingan Amerika,” bunyi slogan yang dicetak di bahagian atas.
Poster lain juga menggambarkan seorang warga Amerika dengan tali di
lehernya, dengan perintah “Mari kita melenyapkan imperialis AS,”.
Pistol mainan, senapang dan tank diletakkan berjajar dan rapi di
rak-rak. Kepala sekolah mengeluarkan boneka dari seorang tenteara Amerika
berhidung panjang dan rambut berwarna jerami serta menjelaskan bahawa
para siswa dapat memukulinya dengan tongkat atau melempari dia dengan
batu, yang katanya merupakan permainan favorit di sekolah tersebut.
Yun Song Sil kemudian mengambil tiga wartawan dari Associated Press,
termasuk seorang Amerika, melewati poster anti-AS dan mengatakan.
“Anak-anak kita belajar dari usia dini tentang bajingan Amerika,”.
Sebuah frase umum di Korut untuk menggambarkan Amerika.
Siswa Korea Utara sejak dini diajarkan bahawa negara mereka memiliki
dua musuh utama: Jepun, yang menjajah Korea pada 1910-1945, dan AS,
yang berperang melawan Korea Utara selama Perang Korea 1950-53.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir, Korut menekankan pembangunan
dalam perekonomian, dimana poster anti Amerika di jalan-jalan Pyongyang
sebagian besar telah diganti dengan gambar tentera serta pekerja pabrik.
Tapi poster-poster dan kurikulum di TK di Korea Utara tetap tidak
berubah.
Satu sekilas di dalam sebuah sekolah, dan itu jelas bahawa meskipun
diplomasi AS-Korea Utara di balik pintu tertutup, 4-year-olds masih
diajarkan bahawa “Yankee imperialis” adalah musuh Korea Utara terburuk.
Pada Taman Kanak-kanak Kaeson di pusat kota Pyongyang, salah satu
dari beberapa sekolah yang dikunjungi oleh AP, kanak-kanak berusia 4
tahun masih diajarkan bahawa AS adalah musuh terburuk Korea Utara.
Tentara AS digambarkan sebagai orang barbar kejam yang menjijikkan dengan hidung besar dan mata jahat.
“Kaum imperialis Amerika dan militerisme Jepun adalah musuh
bebuyutan rakyat Korea Utara,” adalah kutipan dari almarhum pemimpin Kim
Jong Il yang ditempelkan di atas salah satu dinding di sebuah ruangan
besar yang ditujukan untuk pendidikan anti-AS di TK tersebut.
Permainan memukuli boneka tentara AS ini puncaknya terjadi setiap
tahun pada Hari Anak Internasional yang diperingati setiap 1 Jun .
Dimana seluruh negeri, para siswa secara beramai-ramai mengenakan seragam
militer dan dipersenjatai dengan senapang mainan dan bayonet, bergantian
menghujani boneka tentera AS dengan senjata mereka.

No comments:
Post a Comment