TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Muhamad Yadi (39), warga Kelurahan Sribasuki,
Kotabumi, Lampung Utara akhirnya dijatuhi hukuman enam tahun penjara dan
denda 60 juta subsider 3 bulan kurungan. Terdakwa terbukti melakukan
pemerkosaan terhadap pembantunya seorang gadis yang masih dibawah umur.
Vonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kotabumi, Lampung Utara yang
diketuai Eva Susiana didapinggi aggotanya Dewi Sulistiarini dan Kopsha,
itu lebih tinggi dari tuntutan Jaksa Elsye Haryanti selama empat tahun
penjara.
Hakim menjatuhkan vonis dengan pertimbangan yang memberatkan, melakukan
pemerkosaan terhadap pembantunya sendiri yang masih dibawah umur.
Terdakwa sendiri ketika memberikan keterangan dalam persidangan
berbelit-belit dan terdakwa yang seharusnya melindungi mangsa malah
sebaliknya melakukan perbuatan keji.
Selain itu juga, terdakwa melakukan perbuatanya tersebut pada ketika sang
isteri tidak ada di rumah tengah menghadiri tahlil orangtuanya
yang meninggal dunia. Atas perbuatan itu, terdakawa dituduh dengan
pasal 81 ayat 1 UU No 23 Tahun 2002 tentang perlidungan anak dan
terdakwa sendiri terbukti dengan sengaja melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan.
Majlis juga menyatakan agar barang bukti berupa seluar dalam warna biru
dan pakaian tidur warna unggu serta satu pakaian dalam warna hitam
dirampas untuk dimusnahkan. Sedangkan terdakwa juga diharuskan membayar
biaya perkara sebesar Rp 1000.
Terungkap dalam persidangan, kejadian itu terjadi pada Jumaat (4/3/2011)
lalu sekitar pukul 23.00 WIB, ketika pembantu terdakawa Ni (17) sedang
tidur di dalam bilik.
Pelaku melihat mangsa tidur di bilik, sementara isteri serta anak
terdakwa sedang pergi ke majlis tahlil. Terdakwa langsung masuk ke dalam
bilik mangsa yang tidak terkunci.
Mengetahui ada seseorang masuk kedalam biliknya, mulut mangsa yang baru
berkerja 10 hari sebagai pembantu itu ditekap dan diancam kepada mangsa
dengan kata-kata "awas kamu jangan beritahu siapa-siapa sambil terdakwa
membuka seluarnya sendiri," ujar mangsa.
Setelah itu, terdakwa melucuti pakaian mangsa dan pada malam itu juga
langsung memperkosa korban. Setelah melakukan perbuatan tersebut,
ternyata keesokan harinya saat isteri dan anak terdakwa belum pulang
kerumah, kembali terdakwa mengulangi perbuatannya.
Aksi jahanam terdakwa akhirnya diketahui oleh pihak kelurga mangsa
ketika mangsa di suruh pulang k erumah orangtuanya dan pihak keluarga
mangsa melaporkan kejadian itu kepada pihak polis daerah setempat.
(Anung)
borakkosong.
No comments:
Post a Comment