
NET
Ilustrasi
Resma Banu hanya terdiam di tangga luar rumah orangtuanya di Bangalore,
India, sambil melihat ke layar telepon kecilnya. Perempuan berusia 19
tahun ini menatap video bayinya Afreen.
Seperti dilansir CNN,
Khamis (14/6/2012), bayi berusia tiga bulan itu meninggal dunia di RS.
Pihak otoriti mengatakan bayi perempuan itu masuk ke RS kerana adanya
tanda-tanda gigitan, luka bakar akibat sundutan rokok, dan kepala yang
tidak pada posisi yang benar. Pihak polis mengatakan Afreen dibunuh
oleh ayah kandungnya.
"Setelah melahirkan, suami saya melihat
saya dan bayi saya. Ia berkata, oh bayi perempuan, mengapa kamu
melahirkan bayi perempuan," demikian kata suami Resma.
Sang suami
menginginkan anak laki-laki. Menurutnya, biaya untuk anak perempuan
sungguh sangat mahal. Suami Resma kemudian memberikan ultimatum. "Untuk
pernikahannya, kita harus menyiapkan yang ribuan rupe untuk semua pengeluaran. Jika kamu boleh mendapatkan wang itu dari
ibumu, biarkan ia hidup, jika tidak, maka bunuh saja dia," ujar Resma
mengulang kembali kata-kata sang suami.
Resma mengira suaminya tak
sungguh-sungguh. Namun, tiga bulan kemudian bayinya meninggal dan
suamina ditangkap kerana dituduh memukuli bayinya. Pihak polis
mengatakan suami Resma mengakui telah membunuh anak kandungnya sendiri.
TRIBUNNEWS.COM -
No comments:
Post a Comment