SEORANG pelajar di Britain berjuang di pengadilan kerana dilarang
memiliki gaya rambut ‘cornrows’, gaya rambut Afrika Barat. Pelajar yang
namanya dirahsiakan kerana alasan hukum itu menilai, sekolah
memperlakukannya secara rasis.
Pelajar berusia 13 tahun itu ditolak St Gregory Catholic Science College di Kenton, Harrow, London Utara, kerana gaya rambutnya. Akibat penolakan, remaja yang disebut sebagi G, mengalami ‘pukulan’ yang sangat keras atas harga dirinya kerana dikeluarkan pada hari pertama di kelas.
Para pelajar di sekolah elite ini dilarang mengenakan gaya rambut Afrika Barat yang berbentuk kepangan di sepanjang kulit kepala. Pejabat sekolah berpendapat, model rambut seperti ini boleh digunakan para pelajar sebagai ‘lambang’ keanggotaan geng. Seperti dikutip dari Telegraph.
Dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tinggi London, dinyatakan bahawa sekolah melanggar hukum dan melakukan diskriminasi ras dan jenis kelamin kerana, para pelajar yang ada di sekolah tersebut diizinkan memiliki gaya rambut cornrows.
Sang pelajar, yang keturunan Afrika Karibia ini bersama dengan ibunya meminta sang hakim agar membatalkan keputusan sekolah, yang dibuat pada September 2009. Kuasa hukum siswa, David Wolfe mengatakan gaya rambut cornrows merupakan sebahagian dari tradisi keluarga sang anak.
Dalam persidangan, ibu sang anak mengatakan gaya rambut itu adalah hal sangat penting sebagai identiti budaya dan ras. Sementara Wolfe menuduh pihak sekolah rasisme dan melanggar Undang-Undang diskriminasi ras dan jenis kelamin.
Pihak sekolah menolak tuduhan ini dan mengatakan kebijakan soal larangan adalah rasional dan legal. Kuasa hukum sekolah, Peter Oldham menyatakan, jika guru besar sekolah membuat pengecualian kepada G, maka akan timbul kesulitan serius. Akan ada tekanan dari siswa lainnya yang meminta pengecualian, sehingga sekolah sulit untuk mempertahankan peraturan atas seragam dan potongan rambut.
Pelajar berusia 13 tahun itu ditolak St Gregory Catholic Science College di Kenton, Harrow, London Utara, kerana gaya rambutnya. Akibat penolakan, remaja yang disebut sebagi G, mengalami ‘pukulan’ yang sangat keras atas harga dirinya kerana dikeluarkan pada hari pertama di kelas.
Para pelajar di sekolah elite ini dilarang mengenakan gaya rambut Afrika Barat yang berbentuk kepangan di sepanjang kulit kepala. Pejabat sekolah berpendapat, model rambut seperti ini boleh digunakan para pelajar sebagai ‘lambang’ keanggotaan geng. Seperti dikutip dari Telegraph.
Dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tinggi London, dinyatakan bahawa sekolah melanggar hukum dan melakukan diskriminasi ras dan jenis kelamin kerana, para pelajar yang ada di sekolah tersebut diizinkan memiliki gaya rambut cornrows.
Sang pelajar, yang keturunan Afrika Karibia ini bersama dengan ibunya meminta sang hakim agar membatalkan keputusan sekolah, yang dibuat pada September 2009. Kuasa hukum siswa, David Wolfe mengatakan gaya rambut cornrows merupakan sebahagian dari tradisi keluarga sang anak.
Dalam persidangan, ibu sang anak mengatakan gaya rambut itu adalah hal sangat penting sebagai identiti budaya dan ras. Sementara Wolfe menuduh pihak sekolah rasisme dan melanggar Undang-Undang diskriminasi ras dan jenis kelamin.
Pihak sekolah menolak tuduhan ini dan mengatakan kebijakan soal larangan adalah rasional dan legal. Kuasa hukum sekolah, Peter Oldham menyatakan, jika guru besar sekolah membuat pengecualian kepada G, maka akan timbul kesulitan serius. Akan ada tekanan dari siswa lainnya yang meminta pengecualian, sehingga sekolah sulit untuk mempertahankan peraturan atas seragam dan potongan rambut.
borakkosong
No comments:
Post a Comment