Masjid Agung Keraton Buton juga dikenal sebagai Masjid Agung Wolio.
Masjid ini berada di Kota Bau-bau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Bila melihat sekilas, masjid ini tampak biasa saja. Dengan bentuk
persegi panjang, masjid tertua di Sulawesi Tenggara ini memiliki
arsitektur yang sederhana. Tidak seperti Masjid Istiqlal di Jakarta atau
Masjid Dian Al Mahri (Kubah Emas) yang memiliki bentuk bangunan yang
megah.
Masjid yang sudah mengalami pemugaran sejak pemerintahan Sultan Buton
ke-37 pada tahun 1930 ini memiliki 12 pintu di keempat sisinya dan 12
jendela di bagian atas. Maksud dari jumlah pintu dan jendela tersebut
adalah menyesuaikan dengan jumlah pintu pada Benteng Wolio yang juga
berjumlah 12.
Ya, dari luar masjid ini memang terlihat biasa saja. Namun, bila Anda
masuk ke dalamnya ada yang mencengankan dan membuat mulut Anda mengucap
"Subhanallah". Seperti dilansir dari situs resmi Pariwista Indonesia,
Senin (23/7/2012), di dalam masjid agung ini terdapat pusena (pusatnya
bumi) yang konon kisahnya sering terdengar suara azan dari Mekkah, Arab
Saudi. Pusena ini berbentuk lubang yang berada tepat di belakang Mihrab.
Masyarakat sekitar mempercayai kalau bekas kompleks Kesultanan Buton ini
berada di atas pusat bumi. Lubang yang berada di dalam masjid ini pun
dipercayai mereka sebagai gua bawah tanah yang bisa langsung 'menuju ke
Mekkah'.
Selain, dianggap sebagai 'pintu Mekkah', lubang tersebut juga memiliki
mitos lainnya. Konon, bila melongok ke dalam lubang pusena, Anda bisa
melhat orang tua atau kerabat yang sudah lebih dahulu menghadap Sang
Khalik.
Masjid Agung Keraton Buton cocok untuk destinasi wisata ziarah Anda
dalam Ramadan kali ini. Mampirlah jika Anda melakukan traveling ke Kota
Bau-bau, Pulau Buton, Sultra.
No comments:
Post a Comment