Seorang wanita korban perkosaan Turki menembak dan memenggal
penyerangnya kemudian meninggalkan kepalanya di alun-alun desa setempat.
Wanita yang hamil lima bulan akibat pemerkosaan itu menuntut pihak
berwenang setempat untuk membiarkan dia melakukan pengguguran, meskipun ia
telah melampaui batas kehamilan yang diperbolehkan untuk aborsi di
Turki, yaitu sepuluh minggu.
“Itu adalah ketua dari orang yang mempermainkan kehormatan saya.”
tutur wanita tersebut saat polisi menangkapnya di dekat kepala sang
penyerang yang dipenggalnya.
Kelompok wanita di Turki telah memuji dia sebagai seorang pahlawan.
Ternyata ibu dari dua anak yang diketahui berusia 26 tahun ini telah
dilecehkan dan diperas oleh penyerang nya selama berbulan-bulan, sebelum
ia melakukan aksi balas dendam.
Seperti yang dilansir Dailymail, wanita itu bahkan dilaporkan telah siap untuk mati selama dia diperbolehkan untuk melakukan pengguguran.
Diketahui, sang pemerkosa ternyata telah mengambil foto bogel dirinya
dan mengancam akan mengirim foto-foto tersebut kepada orang tuanya,
kecuali wanita itu terus tidur dengan dia.
Berdasarkan laporan, wanita tersebut kemudian mengambil pistol dan
menembak lelaki tersebut sebanyak sepuluh kali, dan beberapa diantaranya
ke bahagian peribadi, sebelum memotong kepalanya dan melemparkannya ke
alun-alun desa di Yalvac.
“Dia terus berkata bahawa dia akan memberitahu semua orang tentang pemerkosaan itu,” tutur sang wanita dalam kesaksiannya.
“Puteriku akan mulai sekolah tahun ini. Semua orang akan menghina anak
saya, namun sekarang tidak ada yang bisa. Aku menyelamatkan kehormatan
saya, dan sekarang mereka akan memanggil anak-anak saya sebagai ‘anak
dari perempuan yang menyelamatkan kehormatannya, ” tambahnya lagi.
No comments:
Post a Comment