Foto : Gulf News
BIHAR - Seorang wanita India terpaksa
menikahi lelaki yang hidup bersamanya 10 tahun dan memberinya keturunan.
Namun pernikahan itu dilakukan ketika lelaki itu sudah meninggal dunia.
Chudki Hembram dan Mahalal Marandi hidup bersama selama 10 tahun tanpa adanya ikatan pernikahan, kerana mereka tidak sanggup untuk mengadakan pmajlis. Mereka pun sudah dikurniai empat orang anak.
Mahalal meninggal dunia pada minggu lalu dan hal itu membuat Chudki merasa tertekan. Chudki khuatir, nasib putera dan puterinya akan bertambah sengsara kerana mereka orangtuanya tidak memiliki status pernikahan. Seluruh warga desa di tempat tinggal Chudki akhirnya sepakat untuk membantu Chudki mengakhiri penderitaan itu.
Meski saat itu, keluarga mempelai lelaki sibuk mengurus pemakaman Mahalal, warga desa menceritakan penderitaan Chudki yang sudah lama hidup dengan Mahalal. Keluarga Mahalal sepakat untuk membantu Chudki menggelar upacara pernikahan.
Warga desa akhirnya berkumpul dan mempersiapkan upacara pernikahan itu berdasarkan adat setempat. Seseorang ditugaskan untuk memegang tangan Mahalal Marandi yang sudah tidak bernyawa dan menempelkan telapak tangan itu ke dahi Chudki. Usai pernikahan itu digelar, Chudki resmi menjadi janda Mahalal Marandi.
"Saya menerima pernikahan yang kami lakukan usai kematian suami saya. Jadi, tidak akan ada orang yang menyebut putra-putri saya sebagai anak haram," ujar Chudki, seperti dikutip Gulf News, Senin (8/10/2012).
Seluruh warga di desa tersebut menganggap peristiwa itu sebagai peristiwa teraneh yang pernah terjadi. Namun mereka ikut gembira menyaksikan pernikahan itu.
(AUL)okezone.com
Chudki Hembram dan Mahalal Marandi hidup bersama selama 10 tahun tanpa adanya ikatan pernikahan, kerana mereka tidak sanggup untuk mengadakan pmajlis. Mereka pun sudah dikurniai empat orang anak.
Mahalal meninggal dunia pada minggu lalu dan hal itu membuat Chudki merasa tertekan. Chudki khuatir, nasib putera dan puterinya akan bertambah sengsara kerana mereka orangtuanya tidak memiliki status pernikahan. Seluruh warga desa di tempat tinggal Chudki akhirnya sepakat untuk membantu Chudki mengakhiri penderitaan itu.
Meski saat itu, keluarga mempelai lelaki sibuk mengurus pemakaman Mahalal, warga desa menceritakan penderitaan Chudki yang sudah lama hidup dengan Mahalal. Keluarga Mahalal sepakat untuk membantu Chudki menggelar upacara pernikahan.
Warga desa akhirnya berkumpul dan mempersiapkan upacara pernikahan itu berdasarkan adat setempat. Seseorang ditugaskan untuk memegang tangan Mahalal Marandi yang sudah tidak bernyawa dan menempelkan telapak tangan itu ke dahi Chudki. Usai pernikahan itu digelar, Chudki resmi menjadi janda Mahalal Marandi.
"Saya menerima pernikahan yang kami lakukan usai kematian suami saya. Jadi, tidak akan ada orang yang menyebut putra-putri saya sebagai anak haram," ujar Chudki, seperti dikutip Gulf News, Senin (8/10/2012).
Seluruh warga di desa tersebut menganggap peristiwa itu sebagai peristiwa teraneh yang pernah terjadi. Namun mereka ikut gembira menyaksikan pernikahan itu.
(AUL)okezone.com
No comments:
Post a Comment