Tribunnews.com
Para ilmuwan di Cambridge, England, berhasil memulihkan
anjing yang lumpuh dengan menyuntikkan sel yang tumbuh dari jaringan di
hidung.
Anjing-anjing itu lumpuh kerana mengalami cedera tulang belakang sehingga tidak dapat menggunakan kaki bahagian belakang.
Tim Universiti Cambridge optimistis teknik ini suatu saat akan dapat digunakan untuk perawatan kelumpuhan pada manusia.
Penelitian ini merupakan uji cuba pertama untuk melakukan pencangkokan pada binatang yang cedera dan bukan pada binatang percubaan di makmal .
Penelitian yang didanai Dewan Penelitian Medis ini diterbitkan dalam jurnal neurology, Brain.
Para ilmuwan mengambil jaringan di hidung anjing-anjing yang mengalami kelumpuhan.
Sel-sel itu dikembangkan selama beberapa minggu di laboratorium.
Banyak anjing yang menjalani teknik ini mampu berjalan di treadmill dengan bantuan tali setelah pencangkokan.
Profesor Robin Franklin, pakar biologi yang menulis penelitian ini mengatakan, "Penemuan kami sangat menggembirakan kerana menunjukkan untuk pertama kali bahawa pencangkokan sel jenis ini ke binatang yang mengalami cedera tulang belakang dapat sangat membantu."
"Kami yakin bahawa teknik ini dapat membantu pesakit manusia yang mengalami cedera tulang belakang untuk paling tidak melakukan gerakan sedikit. Namun jalan masih panjang agar semua fungsi tubuh yang rosak dapat disembuhkan," kata Franklin.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan kolaborasi antara fakulti kedoktoran hewan Universiti Cambridge dan Pusat Regeneratif Kedoktoran.
Anjing-anjing itu lumpuh kerana mengalami cedera tulang belakang sehingga tidak dapat menggunakan kaki bahagian belakang.
Tim Universiti Cambridge optimistis teknik ini suatu saat akan dapat digunakan untuk perawatan kelumpuhan pada manusia.
Penelitian ini merupakan uji cuba pertama untuk melakukan pencangkokan pada binatang yang cedera dan bukan pada binatang percubaan di makmal .
Penelitian yang didanai Dewan Penelitian Medis ini diterbitkan dalam jurnal neurology, Brain.
Para ilmuwan mengambil jaringan di hidung anjing-anjing yang mengalami kelumpuhan.
Sel-sel itu dikembangkan selama beberapa minggu di laboratorium.
Jalan di treadmill
Sel yang telah dikembangkan ini dicangkokkan ke bahagian tubuh yang cedera pada 23 anjing sementara 11 ekor lainnya melalui suntikan.Banyak anjing yang menjalani teknik ini mampu berjalan di treadmill dengan bantuan tali setelah pencangkokan.
Profesor Robin Franklin, pakar biologi yang menulis penelitian ini mengatakan, "Penemuan kami sangat menggembirakan kerana menunjukkan untuk pertama kali bahawa pencangkokan sel jenis ini ke binatang yang mengalami cedera tulang belakang dapat sangat membantu."
"Kami yakin bahawa teknik ini dapat membantu pesakit manusia yang mengalami cedera tulang belakang untuk paling tidak melakukan gerakan sedikit. Namun jalan masih panjang agar semua fungsi tubuh yang rosak dapat disembuhkan," kata Franklin.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan kolaborasi antara fakulti kedoktoran hewan Universiti Cambridge dan Pusat Regeneratif Kedoktoran.
Sumber: BBC Indonesia
No comments:
Post a Comment