Selasa, 20 November 2012
Foto : Warga awam Gaza jadi korban serangan Israel (reuters)
GAZA - Pegawai senior Hamas Salah al-Bardawil
mengatakan, sayap tentera Hamas memiliki persenjataan yang sanggup
menangkal serangan darat Israel. Hamas pun memandang proses gencatan
senjata sebagai satu eksperimen dari Israel.
"Musuh kami harus sedar akan fakta bahawa, kami sudah sangat berpengalaman dan kami akan terkejut bila menyaksikan babak selanjutnya dari krisis ini, sama seperti babak awal yang kami hadapi," ujar Bardawil yang menyinggung isu gencatan senjata, seperti dikutip Ynet, Selasa (20/11/2012).
Bardawil turut memandang gencatan senjata itu bak balon yang digunakan untuk memprediksikan cuaca. Pemimpin Hamas Khaled Meshal juga menyebut ancaman serangan darat Israel sebagai gertak sambal.
Bersamaan dengan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung menolak usulan gencatan senjata yang diprakarsai Peranchis dan Qatar. Netanyahu berpendapat, gencatan senjata itu tidak akan menjadi jaminan akan berhentinya serangan Hamas ke Israel.
"Israel tidak tertarik dengan keterlibatan Peranchis dan Qatar kerana saya tidak mau merosak mediasi yang dilakukan Mesir," ujar Netanyahu.
Sejauh ini, Presiden Mesir Mohamed Mursi memperingatkan Israel bahawa, serangan darat akan memunculkan konsekuensi negatif. Meshal pun menegaskan kembali, siapapun yang memulai perang ini, perang harus segera dihentikan. Meshal dan Pimpinan Jihad Islam Ramadan Abdullah Shalah pun siap bertemu untuk menyepakati gencatan senjata.
Desakan gencatan senjata juga muncul dari Setiausaha Agong Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon, menjelang kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Syarikat (AS) Hillary Clinton ke Timur Tengah. Ban dan Clinton akan mengunjungi Israel guna mendukung proses gencatan senjata, namun mereka tidak mengunjungi Gaza.
(AUL)
"Musuh kami harus sedar akan fakta bahawa, kami sudah sangat berpengalaman dan kami akan terkejut bila menyaksikan babak selanjutnya dari krisis ini, sama seperti babak awal yang kami hadapi," ujar Bardawil yang menyinggung isu gencatan senjata, seperti dikutip Ynet, Selasa (20/11/2012).
Bardawil turut memandang gencatan senjata itu bak balon yang digunakan untuk memprediksikan cuaca. Pemimpin Hamas Khaled Meshal juga menyebut ancaman serangan darat Israel sebagai gertak sambal.
Bersamaan dengan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung menolak usulan gencatan senjata yang diprakarsai Peranchis dan Qatar. Netanyahu berpendapat, gencatan senjata itu tidak akan menjadi jaminan akan berhentinya serangan Hamas ke Israel.
"Israel tidak tertarik dengan keterlibatan Peranchis dan Qatar kerana saya tidak mau merosak mediasi yang dilakukan Mesir," ujar Netanyahu.
Sejauh ini, Presiden Mesir Mohamed Mursi memperingatkan Israel bahawa, serangan darat akan memunculkan konsekuensi negatif. Meshal pun menegaskan kembali, siapapun yang memulai perang ini, perang harus segera dihentikan. Meshal dan Pimpinan Jihad Islam Ramadan Abdullah Shalah pun siap bertemu untuk menyepakati gencatan senjata.
Desakan gencatan senjata juga muncul dari Setiausaha Agong Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon, menjelang kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Syarikat (AS) Hillary Clinton ke Timur Tengah. Ban dan Clinton akan mengunjungi Israel guna mendukung proses gencatan senjata, namun mereka tidak mengunjungi Gaza.
No comments:
Post a Comment