DUBAI - Mahkamah Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) menjatuhkan hukuman FAJ (24), dengan hukuman 25 tahun penjara. Mahasiswa ini dinyatakan bersalah kerana menculik dan memerkosa AAS (28), pacarnya.
Perkenalan AAS dengan FAJ berawal dalam sebuah insiden perkelahian.
Kala itu, sejumlah pemuda menyerang abang AAS dengan pedang. Demikian
diwartakan laman Emirates247.com, Khamis (15/11/2012).
Keluarga AAS kemudian melapor ke balai polis . Kerana takut diserang, mereka sekeluarga meninggalkan rumah.
"Kemudian, abang saya memakai telepon temannya, FAJ, yang mengantarkan abang saya pulang dari balai polis . Abang saya menelepon saya untuk mengetahui keberadaan keluarga kami," ujar AAS.
Sejak FAJ punya nombor telepon AAS, sejak itu pula dia sering menelepon dan berbicara dengan adik temannya. Merasa jatuh cinta, FAJ mengajak AAS menikah. Lamaran itu dihantar melalui SMS.
"Saya balas SMS dia, dengan menjawab bahawa saya belum tahu banyak tentang dia. Jadi, saya belum boleh membuat keputusan," ungkap AAS.
FAJ terus menyatakan cintanya kepada AAS, dan mengatakan ingin ke luar negeri untuk mengubati kakinya yang sakit.
"Kemudian dia mengatakan kepada saya, bahawa dia ingin menunjukkan rumah bibinya, yang akan menjadi rumah masa depan kami," tutur AAS.
FAJ ngotot bahawa AAS harus melihat rumah itu, sebelum ia berubat ke luar negeri. Keduanya lantas berangkat ke lokasi.
"Dia kemudian bersikeras agar saya keluar dari kereta dan melihat rumah. Saya lalu membuka pintu kereta dan turun," kata AAS.
Tiba-tiba, FAJ menarik paksa AAS ke dalam rumah. Setibanya di halaman rumah, AAS mencuba menarik tangannya dari cengkeraman FAJ, dan berusaha mundur. Namun, FAJ kemudian mencekik leher AAS, lantas menyeretnya ke kamar tidur di tingkat atas rumah.
"Dia memukul saya dan memaksa saya untuk membuka pakaian. Dia mengambil gambar saya yang sudah telanjang. Dia kemudian memerkosa saya. Dia mengatakan tidak akan membuat saya perawan lagi, sehingga saya tidak akan menikah dengan lelaki lain, sementara dia pergi ke luar negeri," papar AAS.
Setelah selesai melampiaskan nafsunya, FAJ meminta AAS agar tidak memberitahu siapa pun tentang perbuatannya, terutama kepada abang AAS, yang tahu tentang hubungan mereka berdua.
"Setelah tiba di rumah, saya menelepon FAJ, tapi dia tidak menjawab panggilan saya. Lalu, saya menceritakan semua kepada adik perempuan saya dan suaminya. Mereka kemudian menyarankan saya untuk melapor ke polis ," terang AAS.
FAJ tahu bahawa polis sedang mencarinya. Sehingga, dia mendatangi balai polis , dan mengaku bahawa dia telah melakukan hubungan seks dengan pacarnya, atas dasar suka sama suka.
Hasil pemeriksaan tim forensik polis menyatakan, selain telah kehilangan keperawanannya baru-baru ini setelah melakukan hubungan seksual, korban juga mengalami luka memar di sejumlah bahagian tubuh dan lutut kanannya.
Dalam perbicaraan, mahkamah menyatakan FAJ bersalah dengan tuduhan penculikan, penyekapan, dan pemerkosaan. (*)
TRIBUNNEWS.COM,
Keluarga AAS kemudian melapor ke balai polis . Kerana takut diserang, mereka sekeluarga meninggalkan rumah.
"Kemudian, abang saya memakai telepon temannya, FAJ, yang mengantarkan abang saya pulang dari balai polis . Abang saya menelepon saya untuk mengetahui keberadaan keluarga kami," ujar AAS.
Sejak FAJ punya nombor telepon AAS, sejak itu pula dia sering menelepon dan berbicara dengan adik temannya. Merasa jatuh cinta, FAJ mengajak AAS menikah. Lamaran itu dihantar melalui SMS.
"Saya balas SMS dia, dengan menjawab bahawa saya belum tahu banyak tentang dia. Jadi, saya belum boleh membuat keputusan," ungkap AAS.
FAJ terus menyatakan cintanya kepada AAS, dan mengatakan ingin ke luar negeri untuk mengubati kakinya yang sakit.
"Kemudian dia mengatakan kepada saya, bahawa dia ingin menunjukkan rumah bibinya, yang akan menjadi rumah masa depan kami," tutur AAS.
FAJ ngotot bahawa AAS harus melihat rumah itu, sebelum ia berubat ke luar negeri. Keduanya lantas berangkat ke lokasi.
"Dia kemudian bersikeras agar saya keluar dari kereta dan melihat rumah. Saya lalu membuka pintu kereta dan turun," kata AAS.
Tiba-tiba, FAJ menarik paksa AAS ke dalam rumah. Setibanya di halaman rumah, AAS mencuba menarik tangannya dari cengkeraman FAJ, dan berusaha mundur. Namun, FAJ kemudian mencekik leher AAS, lantas menyeretnya ke kamar tidur di tingkat atas rumah.
"Dia memukul saya dan memaksa saya untuk membuka pakaian. Dia mengambil gambar saya yang sudah telanjang. Dia kemudian memerkosa saya. Dia mengatakan tidak akan membuat saya perawan lagi, sehingga saya tidak akan menikah dengan lelaki lain, sementara dia pergi ke luar negeri," papar AAS.
Setelah selesai melampiaskan nafsunya, FAJ meminta AAS agar tidak memberitahu siapa pun tentang perbuatannya, terutama kepada abang AAS, yang tahu tentang hubungan mereka berdua.
"Setelah tiba di rumah, saya menelepon FAJ, tapi dia tidak menjawab panggilan saya. Lalu, saya menceritakan semua kepada adik perempuan saya dan suaminya. Mereka kemudian menyarankan saya untuk melapor ke polis ," terang AAS.
FAJ tahu bahawa polis sedang mencarinya. Sehingga, dia mendatangi balai polis , dan mengaku bahawa dia telah melakukan hubungan seks dengan pacarnya, atas dasar suka sama suka.
Hasil pemeriksaan tim forensik polis menyatakan, selain telah kehilangan keperawanannya baru-baru ini setelah melakukan hubungan seksual, korban juga mengalami luka memar di sejumlah bahagian tubuh dan lutut kanannya.
Dalam perbicaraan, mahkamah menyatakan FAJ bersalah dengan tuduhan penculikan, penyekapan, dan pemerkosaan. (*)
Penulis: Yaspen Martinus
No comments:
Post a Comment