TRIBUNNEWS.COM -
Bukan hanya manusia saja bisa kawin campur, orangutan pun bisa kawin
campur dan anaknya jadi campuran bahkan lahir di tempat lain. Bayangkan
ayahnya, orangutan dari kebun binatang di Singapura. Ibunya dari Taman
Safari yang terletak di Cisarua, dan Rabu 14 November lalu anaknya baru
lahir di kebun binatang Tama, Tokyo. Kalau orangutan punya warga negara,
diperkenankan menggunakan warga negara Jepang karena siapa pun yang
lahir di Jepang, berhak memiliki warga negara Jepang. Itulah hukum
Jepang bagi manusia.
Kelahiran anak orangutan ini di kebun
binatang Tama, pertama kali sejak 6 tahun lalu juga ada kelahiran
orangutan di sana, tulis majalah Tokyo Walker yang terbit,
Selasa (27/11/2012). Bayi orangutan laki-laki itu adalah bayi pertama
yang ke luar dari ibu asal Indonesia bernama Kiki yang tiba di Tokyo 11
Juni 2007 saat itu berusia 12 tahun.
Sedangkan ayahnya kelahiran
Singapura, bernama Borneo, yang tiba di Tokyo 24 September 1998 saat itu
berusia 27 tahun. Jadi perbedaan 15 tahun antara ibu dan ayah.
"Saat
melahirkan kita semua agak tegang juga takut gagal takut ada masalah
arena bayi itu pertama kali dilahirkan. Kami menantikan selama dua jam
untuk kelahiran tersebut dan setelah lahir sehat tentu sangat senang.
Kini setelah lahir kami juga harus memikirkan bagaimana hubungan si bayi
atau anak dengan orangtua nantinya. Berbagai hal harus kami persiapkan
dan tata lebih lanjut bagi kehidupan anak baru tersebut," papar petugas
kebun binatang Tama, perjalanan 52 menit berkereta api dari Tokyo dengan
biaya 620 yen (Rp 72 ribu) sekali jalan. Biaya masuk kebun binatang
Tama 600 yen per orang atau sekitar Rp 70 ribu (kurs Rp 117 per yen).
Sedangkan anak-anak hanya 200 yen (Rp 23 ribu) per orang.
Nama
bayi itu sudah ada lima calon nama dan pengunjung diminta memilih mana
yang terbaik dan terbanyak dipilih akan dijadikan namanya. Karena itu
pihak pengurus kebun binatang menghimbau agar sebanyak mungkin
masyarakat datang ke sana melihat dan memilih sendiri nama buat sang
bayi. Pengumpulan suara terbanyak untuk nama bayi itu sampai dengan 4
Desember 2012. Setelah itu akan diumumkan pihak kebun binatang.
Menarik sekali nama bayi yang benar-benar dipilih dari masyarakat, bukan dari perorangan atau dari kelompok tertentu.
No comments:
Post a Comment