SRIPOKU.COM, WASHINGTON -
Dua anak laki-laki yang sedang bermain di sebuah kolam renang pada musim
panas lalu menyedari bahawa mereka tampak sangat mirip. Cara berjalan
mereka bahkan sama.
Namun, Isaac Noltin, 12 tahun, dan Dakotah Zimmer, 13 tahun, terguncang begitu mengetahui bahawa mereka bukan hanya sekadar mirip: mereka memang bersaudara.
Dakotah menceritakan kepada Ishak bahawa dia tahu yang dia punya saudara. Namun, dia tidak pernah bertemu saudaranya itu yang diadopsi oleh seorang perempuan bernama Dawn. "Hah, itu nama ibu saya," kata Isaac.
Kisah mengharukan tentang bagaimana Dakotah dan Isaac bertemu merupakan salah satu kecemasan ibu angkat Isaac, Dawn Noltin.
Noltin, yang bekerja sebagai pengurus di sebuah perusahaan binatu, menceritakan kisahnya kepada TODAY.com dan eMissourian.
Dia mengatakan, dirinya memikirkan soal bila harus memberitahu anaknya bahawa dia adalah anak angkat.
Selama berminggu-minggu sebelum Ishak dan Dakotah bertemu, dia telah meminta saran teman-temannya dan pendeta tentang bagaimana cara memberitahu anaknya bahawa dia punya saudara.
Ia tahu soal itu harus disampaikan sebelum kedua anak itu mulai sekolah.
Mereka akan memasuki sekolah menengah yang sama di Washington, Missouri, dan pasti, entah bagaimana caranya, akan menemukan satu sama lain.
Pada malam setelah Isaac dan Dakotah bertemu, Isaac mendekati ibunya dan bertanya apakah dia diadopsi.
Ketika Noltin, 42 tahun, bertanya mengapa ia berfikir begitu, anaknya menjawab, "Kerana saya fikir saya telah menemukan abang saya."
Ibu dan anak itu mulai menangis. "Saya sangat senang bahawa saya punya saudara," kata Ishak kepada TODAY.com. "Saya selalu meminta seorang saudara."
Noltin bertemu ibu Isaac beberapa tahun lalu ketika ia sedang keluar untuk makan malam dengan mantan suaminya. Seorang teman mantan suaminya itu kemudian mengundang mereka untuk bertemu dengan pacarnya dan putera mereka yang baru lahir.
Ibu berumur 16 tahun itu baru saja melahirkan Ishak sembilan hari sebelumnya, dan sudah punya seorang putera berusia satu tahun, yaitu Dakotah.
Noltin sendiri telah menjadi ibu tunggal. Ia sendiri punya anak perempuan pada usia 19 tahun.
Dia mengatakan kepada TODAY.com bahawa naluri keibuan mendorongnya. Ia pun menawarkan diri untuk mengurus bayi yang baru lahir itu.
Beberapa bulan berlalu, Noltin menerima telepon bahawa ibu kandung Isaac hamil lagi. Nenek perempuan itu bertanya apakah Noltin ingin mengadopsi Ishak secara legal. Delapan belas bulan kemudian, Ishak secara legal menjadi anaknya.
Ibu kandung Isaac dan Dakotah meninggal tahun 2007, dan ayah biologis mereka meninggal setahun kemudian.
Dakotah dan saudari, Ashley, tinggal bersama nenek biologis Ishak, Debi Bay.
Bay mengatakan, Dakotah selalu tahu dia punya saudara. "Saya senang mereka bertemu," katanya tentang pertemuan dua cucunya itu.
Meski keduanya tidak tahu keberadaan satu sama lain selama lebih dari satu dekade, mereka seolah-olah tumbuh bersama, kata Noltin.
"Sepertinya mereka tidak pernah berpisah," kata dia setelah mengamati kedua kanak-kanak itu.
Namun, Isaac Noltin, 12 tahun, dan Dakotah Zimmer, 13 tahun, terguncang begitu mengetahui bahawa mereka bukan hanya sekadar mirip: mereka memang bersaudara.
Dakotah menceritakan kepada Ishak bahawa dia tahu yang dia punya saudara. Namun, dia tidak pernah bertemu saudaranya itu yang diadopsi oleh seorang perempuan bernama Dawn. "Hah, itu nama ibu saya," kata Isaac.
Kisah mengharukan tentang bagaimana Dakotah dan Isaac bertemu merupakan salah satu kecemasan ibu angkat Isaac, Dawn Noltin.
Noltin, yang bekerja sebagai pengurus di sebuah perusahaan binatu, menceritakan kisahnya kepada TODAY.com dan eMissourian.
Dia mengatakan, dirinya memikirkan soal bila harus memberitahu anaknya bahawa dia adalah anak angkat.
Selama berminggu-minggu sebelum Ishak dan Dakotah bertemu, dia telah meminta saran teman-temannya dan pendeta tentang bagaimana cara memberitahu anaknya bahawa dia punya saudara.
Ia tahu soal itu harus disampaikan sebelum kedua anak itu mulai sekolah.
Mereka akan memasuki sekolah menengah yang sama di Washington, Missouri, dan pasti, entah bagaimana caranya, akan menemukan satu sama lain.
Pada malam setelah Isaac dan Dakotah bertemu, Isaac mendekati ibunya dan bertanya apakah dia diadopsi.
Ketika Noltin, 42 tahun, bertanya mengapa ia berfikir begitu, anaknya menjawab, "Kerana saya fikir saya telah menemukan abang saya."
Ibu dan anak itu mulai menangis. "Saya sangat senang bahawa saya punya saudara," kata Ishak kepada TODAY.com. "Saya selalu meminta seorang saudara."
Noltin bertemu ibu Isaac beberapa tahun lalu ketika ia sedang keluar untuk makan malam dengan mantan suaminya. Seorang teman mantan suaminya itu kemudian mengundang mereka untuk bertemu dengan pacarnya dan putera mereka yang baru lahir.
Ibu berumur 16 tahun itu baru saja melahirkan Ishak sembilan hari sebelumnya, dan sudah punya seorang putera berusia satu tahun, yaitu Dakotah.
Noltin sendiri telah menjadi ibu tunggal. Ia sendiri punya anak perempuan pada usia 19 tahun.
Dia mengatakan kepada TODAY.com bahawa naluri keibuan mendorongnya. Ia pun menawarkan diri untuk mengurus bayi yang baru lahir itu.
Beberapa bulan berlalu, Noltin menerima telepon bahawa ibu kandung Isaac hamil lagi. Nenek perempuan itu bertanya apakah Noltin ingin mengadopsi Ishak secara legal. Delapan belas bulan kemudian, Ishak secara legal menjadi anaknya.
Ibu kandung Isaac dan Dakotah meninggal tahun 2007, dan ayah biologis mereka meninggal setahun kemudian.
Dakotah dan saudari, Ashley, tinggal bersama nenek biologis Ishak, Debi Bay.
Bay mengatakan, Dakotah selalu tahu dia punya saudara. "Saya senang mereka bertemu," katanya tentang pertemuan dua cucunya itu.
Meski keduanya tidak tahu keberadaan satu sama lain selama lebih dari satu dekade, mereka seolah-olah tumbuh bersama, kata Noltin.
"Sepertinya mereka tidak pernah berpisah," kata dia setelah mengamati kedua kanak-kanak itu.
Editor : Sudarwan
Sumber : Kompas.com
No comments:
Post a Comment