Thursday, December 6, 2012

Iran Suruh AS Hitung Semula Pesawat Tanpa Awaknya

Khamis, 06 Desember 2012 
Drone milik AS (Foto: AFP)
Drone milik AS (Foto: AFP)
 TEHERAN - Garda Revolusi Iran meminta Amerika Syarikat  untuk menghitung kembali pesawat tak berawak miliknya. Sindiran itu dikeluarkan setelah   Iran mengaku yang   mereka berhasil menangkap pesawat tak berawak atau biasa disebut drone.
Tetapi AS membantah klaim Iran itu, mereka tidak mengakui adanya pesawat mereka yang ditangkap Iran. Menurut Negeri Paman Sam, tidak ada drone yang mereka operasikan di wilayah Teluk, sepertinya yang sudah diklaim oleh Iran.

"Penangkapan (drone) itu sepertinya tidak boleh diterima AS. Saya menyarankan setiap komanda AS untuk menghitung kembali jumlah drone yang mereka miliki dengan akurat," ujar juru cakap Garda Revolusi Brigadir Jenderal Ramezan Sharif, seperti dikutip The News, Khamis (6/12/2012).

Pihak Garda Revolusi mengatakan, drone dengan nama ScanEagle itu ditangkap di wilayah udara Iran. Tetapi mereka tidak menjelaskan secara rinci penangkapan drone yang ditujukan untuk kepentingan mata-mata itu. Sementara media Iran menggambarkan pesawat tak berawak itu berwarna abu-abu dan saat ini berada di dalam hangar.

Drone itu dilancarkan untuk mengumpulkan informasi tentera dan memata-matai pengiriman minyak Iran di terminal minyak utama milik Negeri Paramullah itu. Terminal itu berada di Pulau Kharg dan diperkirakan menjadi sumber distribusi minyak Iran selama ini.

Ini bukan pertama kalinya pesawat tak berawak AS berhasil ditangkap oleh Iran. Sebelumnya pada November lalu, Iran mengatakan berhasil menembak jatuh pesawat pengintai yang sedang terbang di wilayah udara internasional. Namun menurut Iran, pesawat itu memasuki wilayah udara Iran untuk mengawasi terminal minyak Iran.

Pesawat tanpa awak itu dilengkapi dengan perakam video yang boleh menunjang kerja mata-mata. Iran pun langsung mengambil seluruh data yang dimiliki oleh pesawat tersebut. Bukan tidak mungkin, Iran boleh menggunakan pesawat ini sebagai contoh bagi mereka membangun alat serupa.

Menurut Jenderal Sharif, drone itu digunakan untuk mengumpulkan data intelijen tentera. Dia menambahkan, informasi lebih lanjut akan dikeluarkan ke publik bila diperlukan. Sharif mengatakan, Amerika akan mengakuinya cepat atau lambat.
(faj)

No comments:

Post a Comment