Seorang lelaki Muslim Senad Hadzic, 47 berjalan kaki sejauh 5,650km dari Bosnia
menuju Mekah, Arab Saudi, guna menjalankan ibadah haji. Kepada BBC dia
mengaku, Allah menjaganya ketika dia berjalan melintas negara yang sedang
berkecamuk perang, Suriah. Hadzic mengatakan dia menghabiskan beberapa
jam di perbatasan Suriah, tawar menawar dengan petugas imigresyen untuk
mendapatkan visa. Kemudian dia berhasil bernegosiasi melewati beragam
pos penjagaan - diantaranya dijaga oleh tentera pemerintah, dan yang
lainnya dijaga pemberontak. "Beberapa diantara mereka bahkan mencium
Quran yang saya bawa,"" katanya. Haji ke Mekkah merupakan rukun ke lima
Islam - tugas yang dilakukan Muslim jika mampu setidaknya sekali dalam
hidup.
Hadzic memulai perjalanannya di sebuah kota dekat ibukota Bosnia, Sarajevo, akhir tahun lalu. Dan cubaan pertama yang harus dia hadapi adalah melewati suhu minus 35C di Bulgaria. "Setiap harinya tidak semakin mudah, setiap hari selalu susah. Tetapi sekaligus mengasyikan pada saat bersamaan,"" katanya. Ketika dia mendapatkan visa Suriah, dia mengatakan, seorang petugas tentera Presiden Bashar al-Assad ""meminta saya untuk berdoa untuknya di Mekah, jika saya berhasil keluar dari Suriah hidup-hidup"".
Hadzic memulai perjalanannya di sebuah kota dekat ibukota Bosnia, Sarajevo, akhir tahun lalu. Dan cubaan pertama yang harus dia hadapi adalah melewati suhu minus 35C di Bulgaria. "Setiap harinya tidak semakin mudah, setiap hari selalu susah. Tetapi sekaligus mengasyikan pada saat bersamaan,"" katanya. Ketika dia mendapatkan visa Suriah, dia mengatakan, seorang petugas tentera Presiden Bashar al-Assad ""meminta saya untuk berdoa untuknya di Mekah, jika saya berhasil keluar dari Suriah hidup-hidup"".
"Jalanan
diantara perbatasan dimana saya masuki, dan kota Aleppo penuh dengan
batu-batu besar. Pemberontak melemparkan batu agar kereta dan bas sukar
bergerak. Orang dengan keluarga jelas sukar keluar dengan keretanya.""
Dia kemudian mengatakan bahawa mendapatkan visa Suriah ""tidak ada ertinya - kerana seorang pejuang pemberontak boleh keluar dari ladang
jagung dan meminta pasport anda"". "Tidak ada yang menembak saya. Saya
dihentikan oleh orang bersenjata memeriksa pasport saya. Tetapi ketika
saya mengatakan saya dalam perjalanan menuju Allah, baik pemberontak
maupun tentera Presiden Assad membiarkan saya pergi."" Selain membawa
Quran Hadzic juga membawa Injil di beg punggungnya, dia mengaku membawa
kedua kitab suci tersebut ""kerana saya orang yang sangat agamis"".
"Jika saya tidak percaya kepada Allah bahawa dia bersama saya, melindungi
dan menjaga saya, saya mungkin tidak akan mampu melewati Bulgaria,
apalagi Mekah."" "Saya berjalan melintas tujuh negara, dua gurun, sejauh
5,650 kilometer, tanpa wang, hanya dengan sebuah beg punggung seberat
20kilogram,"" katanya kepada BBC. Hadzic akhirnya sampai ke Mekkah pada
Sabtu (20/10) dan langsung sujud dan berdoa di tanah suci. Subhanallah
No comments:
Post a Comment