Friday, December 7, 2012

Ritual 'Pembersihan Diri' yang Paling Mengerikan di Dunia (18+)

7 Dis 2012

Beberapa hari terakhir mataku agak terpaku dengan foto – foto ritual ” pembersihan diri “ dari pulau Phuket negara Thailand ini  .
Kerana akhbar –akhbar di Belanda, Belgium dan bahkan akhbar The Sun asal Inggeris juga menampilkan gambar ini.

  

Kalau akhbar The Sun asal Inggeris memuat gambar – gambar ritual “pembersihan diri “ini, biasanya akhbar yang lain juga memuatnya. Kerana The Sun banyak dijadikan nara sumber berbagai penulis berita.

http://i629.photobucket.com/albums/uu14/payahcool/album_large_2308218.jpg

Mungkin sudah banyak akhbar atau blog yang juga sudah memuat berita ini sebelumnya. Foto yang disajikan lebih mendominasi, dibandingkan dengan tulisan yang disuguhkan. Yang jelas, gambar – gambar ini bukan rekayasa dan bukan akrobat.

http://i629.photobucket.com/albums/uu14/payahcool/album_large_2308184.jpg

Tidak boleh disamakan dengan adegan ” Debus ” asal kota Banten yang merupakan pertunjukan semata. Kerana kalau anda sudah membaca rahsia pertunjukan debus, anda justru tidak heran lagi , melainkan boleh ketawa terpingkal – pingkal.


Foto – foto yang dipertunjukan warga Thailand di pulau Phuket ini berkaitan dengan ritual keagamaan asal China. Sebuah ritual pembersihan diri. Berbagai benda tajam ditusukkan dipipi kanan dan kiri.


Tidak sakit ?
Kata sakit hanyalah melekat dengan tubuh jasmaniah. Kerana didalam tubuh ditemukan susunan syaraf. Jika susunan saraf ini terganggu, maka seseorang dihadapkan pada rasa kesakitan.

Diberbagai ritual baik yang berbau tradisi semata atau keagamaan, seseorang dihadapkan pada proses pelepasan diri. Dimana manusia rohani menduduki strata yang lebih tinggi dari manusia jasmani.


Seseorang harus boleh melepaskan kedudukan badaniah untuk boleh mencapai keterikatan dengan rohani, dimana kesakitan tidak ada. Jika seseorang oleh melakukan ini, maka orang tersebut mempunyai kontrol terhadap rasa kesakitan.

Rasa sakit tetap ada, tetapi bisa dikontrol, dan bahkan bisa dilepaskan. Kerana dalam keadaan seperti ini orang tersebut tidak terikat dengan kekuatan badaniah melainkan kekuatan rohani.

Tidak heran, didalam berbagai ritual baik tradisi maupun keagamaan, seseorang berusaha mencapai puncak kenikmatan rohani atau orgasme. Jika didalam hubunga seks seseorang boleh mencapai orgasme, didalam ritual tradisi / keagamaan juga.


Bagi lelaki juga demikian. Seorang lelaki akan menikmati sebuah kenikmatan yang begitu luar biasa, jika pria tersebut mampu mengalami orgasme akibat rangsangan pada area G-spot di prostat. Dalam proses ” pembersihan” seseorang akan menuju strata kesedaran yang disebut ” trance. ” Dalam kondisi ini boleh disamakan dengan orgasme rohani. Mengapa ? Kerana area G-Spot di otak sudah tersentuh. Bandingkan dengan sentuhan pada G-spot di vagina atau area G-spot di prostat pada lelaki.


Yang namanya juga lagi orgasme, yang ada khan rasa kenikmatan bukan ? Memang ini memerlukan latihan dan ketekunan. Kalau yang ditusuk dipipi bukan hal yang kebetulan.

Dipipi susunan syarafnya konon berbeda , sehingga tidak separah dan sesakit jika dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain.

sumber: forum.viva.co.id

No comments:

Post a Comment