Ilustrasi (Sky News)
Tokyo - Ada-ada saja! Untuk
mengungkapkan rasa cinta pada pasangan, para suami di Jepun berkumpul
di sebuah taman di Tokyo untuk bersama-sama meneriakkan rasa sayang
mereka kepada isteri masing-masing. Mereka kemudian menyampaikan rasa
syukur dan saling berpelukan erat dengan isteri masing-masing.
Bukan rahsia lagi kalau orang Jepun umumnya sulit mengungkapkan rasa cinta secara terbuka. Oleh kerana itu, ada masa dalam setiap tahun di mana kaum lelaki di Jepun, terutama yang sudah berkeluarga, beramai-ramai mengungkapkan rasa sayang mereka.
Kegiatan ini digelar setiap menjelang tanggal 31 Januari dan dalam bahasa Jepun, kegiatan ini seperti bermain kata dari kata 'Beloved Wife'. Dalam kegiatan ini, para suami bebas mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka.
Bermacam deklarasi cinta diungkapkan para suami kepada isteri-isteri mereka. Mulai dari pernyataan cinta seperti 'Aku akan mencintaimu selamanya' hingga ungkapan terima kasih atas bekal makan siang buatan sang isteri.
"Maafkan aku kerana bertambah berat badan selama 7 tahun terakhir," teriak seorang lelaki kepada isterinya, seperti dilansir Reuters, Rabu (30/1/2013). "Tapi itu kerana makanan yang kamu masak sangat enak," tambah lelaki itu
Melihat tingkah laku para suami mereka, para isteri pun menanggapinya dengan beragam reaksi. Ada yang tertawa, ada yang bahkan menangis. Tepuk tangan pun membahana ketika salah seorang suami berlutut di hadapan isterinya sambil menyerahkan bunga.
"Dia sangat luar biasa dan terlihat macho hari ini," ucap Yuko Todo setelah menyaksikan aksi suaminya, Takeshi. "Ini mengingatkan saya betapa macho-nya dia, itu nyaris saya lupakan selama 8 tahun pernikahan kami. Hati saya berdebar" tutur wanita berumur 33 tahun itu.
Kegiatan semacam ini sudah memasuki tahun kelima di Jepun. Kegiatan ini pertama kali dicetuskan oleh seorang pengusaha Tokyo bernama Kiyotaka Yamana. Dengan dukungan dari toko bunga lokal, Yamana mencetuskan kegiatan yang mengharuskan para lelaki Jepun mengungkapkan rasa cinta mereka secara terbuka dan blak-blakan.
"Perekonomian di Jepun semakin baik dan saya melihat banyak pasangan menikah di Jepun yang semakin aktif memperdalam hubungan mereka," tutur Yamana.
Bukan rahsia lagi kalau orang Jepun umumnya sulit mengungkapkan rasa cinta secara terbuka. Oleh kerana itu, ada masa dalam setiap tahun di mana kaum lelaki di Jepun, terutama yang sudah berkeluarga, beramai-ramai mengungkapkan rasa sayang mereka.
Kegiatan ini digelar setiap menjelang tanggal 31 Januari dan dalam bahasa Jepun, kegiatan ini seperti bermain kata dari kata 'Beloved Wife'. Dalam kegiatan ini, para suami bebas mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka.
Bermacam deklarasi cinta diungkapkan para suami kepada isteri-isteri mereka. Mulai dari pernyataan cinta seperti 'Aku akan mencintaimu selamanya' hingga ungkapan terima kasih atas bekal makan siang buatan sang isteri.
"Maafkan aku kerana bertambah berat badan selama 7 tahun terakhir," teriak seorang lelaki kepada isterinya, seperti dilansir Reuters, Rabu (30/1/2013). "Tapi itu kerana makanan yang kamu masak sangat enak," tambah lelaki itu
Melihat tingkah laku para suami mereka, para isteri pun menanggapinya dengan beragam reaksi. Ada yang tertawa, ada yang bahkan menangis. Tepuk tangan pun membahana ketika salah seorang suami berlutut di hadapan isterinya sambil menyerahkan bunga.
"Dia sangat luar biasa dan terlihat macho hari ini," ucap Yuko Todo setelah menyaksikan aksi suaminya, Takeshi. "Ini mengingatkan saya betapa macho-nya dia, itu nyaris saya lupakan selama 8 tahun pernikahan kami. Hati saya berdebar" tutur wanita berumur 33 tahun itu.
Kegiatan semacam ini sudah memasuki tahun kelima di Jepun. Kegiatan ini pertama kali dicetuskan oleh seorang pengusaha Tokyo bernama Kiyotaka Yamana. Dengan dukungan dari toko bunga lokal, Yamana mencetuskan kegiatan yang mengharuskan para lelaki Jepun mengungkapkan rasa cinta mereka secara terbuka dan blak-blakan.
"Perekonomian di Jepun semakin baik dan saya melihat banyak pasangan menikah di Jepun yang semakin aktif memperdalam hubungan mereka," tutur Yamana.
(nvc/ita)
No comments:
Post a Comment