Thursday, January 31, 2013

Gadis ini ditembak mati semasa hadir di pelantikan Obama

Khamis, 31/01/2013  detikNews

Hadiya Pendleton (CBS)

Chicago - Tragis! Seorang remaja perempuan yang tampil di acara pelantikan Presiden Amerika Syarikat (AS) Barack Obama ditemukan mati. Gadis berusia 15 tahun ini mati ditembak oleh lelaki bersenjata yang melepas tembakan ke arah anak-anak yang sedang nongkrong di taman setempat di Chicago, AS.

"Diyakini bahawa pelaku keliru menganggap sekelompok remaja tersebut sebagai anggota geng dan menembaki mereka," terang pegawai Polis Chicago, Laura Kubiak kepada AFP, Khamis (31/1/2013).

Ketika kejadian pada Selasa (29/1) petang waktu setempat, ABG bernama Hadiya Pendleton ini sedang berteduh dari hujan di sebuah kanopi di taman. Pendleton bersama-sama dengan 10-12 orang temannya.

Tiba-tiba seorang lelaki bersenjata mendekati pagar taman dan melepas tembakan ke arah remaja-remaja tersebut. Dia kemudian masuk ke dalam kereta dan lari. Teman-teman Pendleton langsung berlari ketakutan, meninggalkan kmangsa dan 2 orang remaja laki-laki lainnya yang terkena tembakan. Pendleton terkena luka tembakan di bahagian punggungnya.

"Seperti biasa, penjahat tersebut salah sasaran," ucap seorang polis  Chicago, Damon Stewart yang juga ayah baptis Pendleton kepada media Chicago Sun-Times.

"Saya mengganti lampinnya dan bermain dengannya hingga dia tumbuh dewasa. Hati saya hancur," imbuh Stewart.

Ketika pelantikan Obama di Gedung Putih, Washington pada 21 Januari lalu, Pendleton merupakan majoret dalam kelompok drumband sekolahnya, SMA King College Prep. Ketika penembakan terjadi, Pendleton usai jalan-jalan dengan teman-teman tim voli di sekolahnya.

"Dia dianugerahi beasiswa seumur hidupnya. Jujur, dia seperti malaikat. Dia sama sekali tidak pernah menyusahkan orangtuanya," ucap sepupu Pendleton, Shatira Wilks.

Taman yang menjadi lokasi penembakan diketahui hanya berjarak beberapa kilometer dari kediaman pribadi Obama yang ada di kawasan South Side, Chicago. Menanggapi insiden ini, pejabat presiden Rumah Putih AS ikut menyampaikan ucapan takziah.

"Ini merupakan tragedi yang mengerikan setiap kali anak muda mengalami insiden yang menghentikan kehidupan mereka dan kita melihatnya terlalu sering. Seperti yang dikatakan presiden, kita tidak akan pernah mampu memberantas setiap kejahatan di negeri ini, tapi kita -- jika kita mampu menyelamatkan nyawa seorang anak, maka kita memiliki kewajiban untuk melawan momok kekerasan bersenjata," ucap juru  cakap Rumah Putih, Jay Carney.

(nvc/ita)

No comments:

Post a Comment