Selasa, 29 Januari 2013
Karitkatur Netanyahu (Foto: Sunday Times)
LONDON – Sebuah suratkhabar England menerbitkan
karikatur Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, berada dalam
kondisi berlumuran darah warga Palestin . Karikatur ini mendapatkan
kecaman dari warga Yahudi di Inggeris.
Taipan media Rupert Murdoch, pun meminta maaf atas kartun yang dikeluarkan suratkhabar miliknya tersebut. Kartun tersebut diterbitkan di akhbar Sunday Times tepat pada hari peringatan peristiwa Holocaust. Kartun itu sendiri dibuat oleh seorang kartunis bernama Gerald Scarfe.
“Kartun Gerald Scarfe tidak menunjukkan posisi akhbar Sunday Times. Kami meminta maaf atas terbitnya kartun yang membuat banyak warga merasa tersinggung,” ujar Murdoch dalam akaun Twitter-nya, seperti dikutip AFP, Selasa (29/1/2013).
Murdoch pun mengirimkan salah satu redaktur Sunday Times untuk bertemu dengan kelompok Yahudi di England dan memberikan permintaan maaf secara langsung kepada mereka. Kelompok Yahudi England memang mengecam kartun tersebut yang dianggap mereka tidak pantas dan menjijikkan.
Kelompok Yahudi menyebutkan penerbitan kartun tersebut serupa dengan fitnah yang seringkali diterima kaum Yahudi di masa lalu. Di masa silam, kaum Yahudi seringkali dituduh sebagai kaum yang haus darah dan suka menculik anak-anak untuk diminum darahnya. Kelompok Yahudi juga menayangkan waktu penerbitan kartun yang bersamaan dengan hari peringatan Holocaust Minggu 27 Januari lalu.
Kecaman juga diberikan oleh ahli politik di Israel. Ketua Parlimen Israel Reuven Rivlin menyatakan, kartun tersebut mengingatkan kaum Yahudi pada masa-masa ketika diskriminasi dan fitnah seringkali diterima kaum Yahudi di negara Barat.
(AUL)okezone.com
Taipan media Rupert Murdoch, pun meminta maaf atas kartun yang dikeluarkan suratkhabar miliknya tersebut. Kartun tersebut diterbitkan di akhbar Sunday Times tepat pada hari peringatan peristiwa Holocaust. Kartun itu sendiri dibuat oleh seorang kartunis bernama Gerald Scarfe.
“Kartun Gerald Scarfe tidak menunjukkan posisi akhbar Sunday Times. Kami meminta maaf atas terbitnya kartun yang membuat banyak warga merasa tersinggung,” ujar Murdoch dalam akaun Twitter-nya, seperti dikutip AFP, Selasa (29/1/2013).
Murdoch pun mengirimkan salah satu redaktur Sunday Times untuk bertemu dengan kelompok Yahudi di England dan memberikan permintaan maaf secara langsung kepada mereka. Kelompok Yahudi England memang mengecam kartun tersebut yang dianggap mereka tidak pantas dan menjijikkan.
Kelompok Yahudi menyebutkan penerbitan kartun tersebut serupa dengan fitnah yang seringkali diterima kaum Yahudi di masa lalu. Di masa silam, kaum Yahudi seringkali dituduh sebagai kaum yang haus darah dan suka menculik anak-anak untuk diminum darahnya. Kelompok Yahudi juga menayangkan waktu penerbitan kartun yang bersamaan dengan hari peringatan Holocaust Minggu 27 Januari lalu.
Kecaman juga diberikan oleh ahli politik di Israel. Ketua Parlimen Israel Reuven Rivlin menyatakan, kartun tersebut mengingatkan kaum Yahudi pada masa-masa ketika diskriminasi dan fitnah seringkali diterima kaum Yahudi di negara Barat.
No comments:
Post a Comment