Desainer produk asal Amerika Syarikat, Mike Thompson, mengkreasikan
Lampu Vampire. Layaknya vampire atau drakula, lampu ini perlu darah
manusia untuk hidup atau menyala.
Sebuah zat kimia yang ditanam di dalam sebuah tablet pada lampu itu yang menyebabkannya, dengan melepaskan energi yang dimilikinya. Pelepasan energi dapat terjadi apabila lampu mendapat suplai darah. Ketika menyala, Lampu Vampire akan menghasilkan warna biru.
Thompson, seperti dilansir dari Daily Mail, menuturkan, tujuan pembuatan lampu bukan untuk mencari sensasi, melainkan menyedarkan pentingnya menghemat energi kepada umat manusia. Untuk membuat orang bertanya, bagaimana jika seseorang harus membayar dengan dirinya demi mendapatkan daya.
Sebuah zat kimia yang ditanam di dalam sebuah tablet pada lampu itu yang menyebabkannya, dengan melepaskan energi yang dimilikinya. Pelepasan energi dapat terjadi apabila lampu mendapat suplai darah. Ketika menyala, Lampu Vampire akan menghasilkan warna biru.
Thompson, seperti dilansir dari Daily Mail, menuturkan, tujuan pembuatan lampu bukan untuk mencari sensasi, melainkan menyedarkan pentingnya menghemat energi kepada umat manusia. Untuk membuat orang bertanya, bagaimana jika seseorang harus membayar dengan dirinya demi mendapatkan daya.
![]() |
"Dengan menciptakan lampu yang hanya boleh dipakai sekali, pengguna harus berfikir ulang bila lampu paling diperlukan, memaksa mereka berfikir seberapa boros mereka dalam menggunakan energi dan betapa berharga energi itu," ujar Thompson dalam webnya.
VIVAnews

No comments:
Post a Comment