Ilustrasi
Kairo - Presiden Mesir Mohamed Morsi mendeklarasikan kondisi darurat di tiga provinsi di wilayahnya. Keputusan ini diambil pasca kerusuhan yang melanda wilayah Mesir dan membunuh 31 orang.
Langkah darurat ini akan diterapkan di Provinsi Port Said, Suez dan Ismailia. Situasi darurat ini akan diberlakukan selama 30 hari ke depan,dikira dari 27/1 malam.
Dengan adanya penetapan situasi darurat ini, maka jam malam akan diberlakukan di ketiga provinsi tersebut. Menurut Morsi, jam malam berlaku mulai pukul 21.00 waktu setempat hingga pukul 06.00 waktu setempat, setiap harinya.
Demikian seperti dilansir AFP, Isnin (28/1/2013).
Keputusan ini diambil Presiden Morsi menindaklanjuti kerusuhan yang dipicu oleh hukuman mati terhadap 21 orang terkait kerusuhan pertandingan bolasepak pada Februari 2012 lalu. Kerusuhan yang terjadi sejak Sabtu (26/1) ini, sejauh ini telah menewaskan 31 orang, termasuk 2 polis anti rusuhan.
Massa yang terlibat kerusuhan berusaha menyerang tiga balai polis di ketiga provinsi tersebut. Mereka bahkan berusaha membakar sejumlah fasiliti milik tentera Mesir dan mencuri barang-barang yang ada di dalamnya.
Sementara itu, lebih dari 460 orang dilaporkan cedera dalam kerusuhan ini. Akibat kondisi ini, Amerika Syarikat (AS) dan Inggeris memutuskan untuk menutup pejabat kedutaan mereka di Kairo, Mesir.
Lebih lanjut, Morsi menyatakan, dia akan melakukan tindakan tegas jika kerusuhan ini tidak kunjung berakhir. "Jika memang harus, saya harus melakukan tindakan yang lebih tegas demi rakyat Mesir. Ini tugas saya dan saya tidak akan ragu-ragu," tegasnya memperingatkan para perusuh.
(nvc/ahy)
No comments:
Post a Comment