7 Februari 2013
Daily Mail
Seekor macan tutul digantung karena menyerang tiga orang di India.
TRIBUNNEWS.COM, INDIA
Penduduk desa di India menangkap seekor macan tutul lalu menggantungnya di sebatang pohon setelah binatang liar itu menyerang dengan ganas tiga orang di negara bahagian Assam.
Penduduk desa di India menangkap seekor macan tutul lalu menggantungnya di sebatang pohon setelah binatang liar itu menyerang dengan ganas tiga orang di negara bahagian Assam.
Hewan yang digantung di pohon itu
dipotret pada Selasa (5/2) di desa Choriyakhola Bisiondoi di wilayah
Golokgunj, yang penuh dengan binatang buas.
Macan tutul itu masuk
ke rumah Haren Roy serta menyerang dia dan dua anggota keluarga lainnya.
Para penduduk desa berlarian ke rumah Roy ketika anggota keluarga itu
meminta tolong. Macan tutul tersebut melarikan diri, tetapi dikejar dan
kemudian dibunuh warga, lapor Business Standard of India.
Roy,
Gopal Roy, dan Jatan Roy dirawat di Dhubri Sipil Hospital. Pihak rumah
sakit mengatakan, mereka dalam kondisi kritikal. Satu orang, diyakini
Haren Roy, menderita luka serius di bahagian wajah.
Penduduk desa
mengklaim bahawa mereka telah memberi tahu departemen kehutanan. Namun,
personel dari departemen itu lambat bertindak. Mereka tidak punya pilihan
selain membunuh macan tutul itu guna mencegahnya melakukan serangan
lain di kemudian hari.
Selama beberapa tahun terakhir, negara
bahagian Assam mencatat ada peningkatan serangan oleh binatang buas
terhadap manusia. Orang-orang yang takut atau marah lalu membunuh
sejumlah binatang buas. Tidak ada statistik resmi tentang kematian macan
tutul di tangan manusia.
Namun, laporan tidak resmi, sebagaimana dikutip The Indian Express, menyebut angka sekitar 70 ekor antara tahun 2005 dan 2011.
Jumlah
tertinggi macan tutul tewas di tangan manusia tercatat tahun 2008.
Aaranyak, sebuah LSM terkemuka di bidang satwa liar, mencatat bahwa
total jumlah macan tutul yang tewas tahun itu 29 ekor. Tahun 2011, tujuh
macan tutul tewas, hanya di Dibrugarh.
Pada Mac lalu sedikitnya
delapan orang terluka ketika dua macan tutul di Kamrup menyerang
sejumlah orang yang berada di sebuah ladang. Penduduk desa membunuh satu
ekor dan yang seekor lagi melarikan diri.
"Macan tutul memang
dalam ancaman besar di seluruh negara bagian itu. Peningkatan konflik
antara manusia dan hewan liar, lebih khusus macan tutul, telah menjadi
masalah besar," kata SP Singh, kepala konservator satwa liar negara
bagian itu.
Tahun 2012, departemen perhutanan negara bagian
melancarkan kampanye media untuk membangkitkan kesadaran guna melawan
pembunuhan atau hal yang menyebabkan kerugian bagi macan tutul. Pihak
berwenang telah meminta masyarakat untuk segera menginformasikan kepada
departemen kehutanan ketika mereka melihat binatang liar di luar tempat
suci atau taman nasional, bukannya mencuba untuk menyerang binatang itu.
No comments:
Post a Comment