Ilustrasi
Seoul - Jaringan sistem komputer di
stesyen televisyen dan bank terbesar di Korea Selatan (Korsel) diserang
peretas, hingga sempat berhenti beroperasi. Pasukan keselamatan Korea Selatan masih
menyelidiki insiden ini, dengan kecurigaan utama mengarah kepada seteru
abadi mereka, Korea Utara (Korut).
Tidak tanggung-tanggung, pemerintahan Presiden Park Geun-hye secara khusus membentuk tim krisis cyber atau dunia maya yang bertugas menyelidiki aksi peretasan ini. Tim khusus ini terus mengumpulkan data dan informasi untuk mencari tahu apakah benar kecurigaan bahawa Korra Utara berada di balik aksi ini.
Pejabat pada Komisi Komunikasi Korea, Shin Hong Sun, menuturkan akibat peretasan ini sejumlah server pada sejumlah perusahaan dan stesyen televisyen ternama di Korea Selatan sama sekali tak berfungsi. Perusahaan yang terkena aksi peretasan ini adalah Shinhan Bank (1558), Nonghyup Bank, YTN (jaringan televisyen kabel), Munhwa Broadcasting Corp (MBC), dan Korea Broadcasting System (KBS).
Seperti dilansir Bloomberg, Rabu (20/3/2013), insiden yang terjadi siang hari waktu Korea Selatan ini semakin memanaskan ketegangan kedua negara di Semenanjung Korea. Terlebih akhir-akhir ini, Korea Utara dengan terang-terangan menyatakan ancaman untuk menyerang Korea Selatan dan negara lain yang menjadi musuhnya, tanpa ampun.
"Masih sulit untuk menemukan dalam waktu cepat siapa pelakunya, namun Korea Utara menjadi tersangka utamanya," cetus profesor keamanan dunia maya dari Seoul Women's University, Park Choon Sik. Park juga ikut serta dalam tim khusus yang dibentuk pemerintah, yang bertugas menganalisa serangan ini dan mencari tahu pelakunya.
"Serangan dunia maya memang menjadi senjata yang lebih mudah bagi Korea Utara kerana ongkosnya tentu lebih sedikit dari peluncuran rudal atau uji cuba nuklir, dan mereka boleh membuat lebih banyak orang masuk ke dalam kepanikan yang lebih besar. Terlebih lagi, mereka boleh melakukannya bila saja tanpa takut adanya sanksi internasional," imbuh Profesor Park.
Sementara itu, matinya jaringan server di salah satu bank yang cukup besar di Korea Selatan, yakni cabang Shinhan Bank yang ada di Cheju hanya berlangsung beberapa jam saja. Pada Rabu (20/3) sore, jaringan sistem komputer di bank tersebut telah kembali normal.
Sedangkan gangguan di jaringan televisyen kabel YTN, dilaporkan tidak mempengaruhi seluruh sistem komputer yang ada di newsroom dan fasiliti penyiarannya. Untuk KBS dan MBC, gangguan ini tidak mempengaruhi aktiviti penyiaran mereka.
Baik YTN, maupun KBS dan MBC yang tercatat sebagai jaringan televisyen terbesar di Korsel masih menyelidiki gangguan yang melanda sistem komputer mereka. Dari 4 jaringan media elektronik terbesar di Seoul, hanya Seoul Broadcasting System (SBS) saja yang tidak terkena gangguan dunia maya ini.
Tidak tanggung-tanggung, pemerintahan Presiden Park Geun-hye secara khusus membentuk tim krisis cyber atau dunia maya yang bertugas menyelidiki aksi peretasan ini. Tim khusus ini terus mengumpulkan data dan informasi untuk mencari tahu apakah benar kecurigaan bahawa Korra Utara berada di balik aksi ini.
Pejabat pada Komisi Komunikasi Korea, Shin Hong Sun, menuturkan akibat peretasan ini sejumlah server pada sejumlah perusahaan dan stesyen televisyen ternama di Korea Selatan sama sekali tak berfungsi. Perusahaan yang terkena aksi peretasan ini adalah Shinhan Bank (1558), Nonghyup Bank, YTN (jaringan televisyen kabel), Munhwa Broadcasting Corp (MBC), dan Korea Broadcasting System (KBS).
Seperti dilansir Bloomberg, Rabu (20/3/2013), insiden yang terjadi siang hari waktu Korea Selatan ini semakin memanaskan ketegangan kedua negara di Semenanjung Korea. Terlebih akhir-akhir ini, Korea Utara dengan terang-terangan menyatakan ancaman untuk menyerang Korea Selatan dan negara lain yang menjadi musuhnya, tanpa ampun.
"Masih sulit untuk menemukan dalam waktu cepat siapa pelakunya, namun Korea Utara menjadi tersangka utamanya," cetus profesor keamanan dunia maya dari Seoul Women's University, Park Choon Sik. Park juga ikut serta dalam tim khusus yang dibentuk pemerintah, yang bertugas menganalisa serangan ini dan mencari tahu pelakunya.
"Serangan dunia maya memang menjadi senjata yang lebih mudah bagi Korea Utara kerana ongkosnya tentu lebih sedikit dari peluncuran rudal atau uji cuba nuklir, dan mereka boleh membuat lebih banyak orang masuk ke dalam kepanikan yang lebih besar. Terlebih lagi, mereka boleh melakukannya bila saja tanpa takut adanya sanksi internasional," imbuh Profesor Park.
Sementara itu, matinya jaringan server di salah satu bank yang cukup besar di Korea Selatan, yakni cabang Shinhan Bank yang ada di Cheju hanya berlangsung beberapa jam saja. Pada Rabu (20/3) sore, jaringan sistem komputer di bank tersebut telah kembali normal.
Sedangkan gangguan di jaringan televisyen kabel YTN, dilaporkan tidak mempengaruhi seluruh sistem komputer yang ada di newsroom dan fasiliti penyiarannya. Untuk KBS dan MBC, gangguan ini tidak mempengaruhi aktiviti penyiaran mereka.
Baik YTN, maupun KBS dan MBC yang tercatat sebagai jaringan televisyen terbesar di Korsel masih menyelidiki gangguan yang melanda sistem komputer mereka. Dari 4 jaringan media elektronik terbesar di Seoul, hanya Seoul Broadcasting System (SBS) saja yang tidak terkena gangguan dunia maya ini.
No comments:
Post a Comment