Monday, March 18, 2013

Kerana diputuskan kekasih, gadis serah diri kepada datuk

 
 Tertuduh  Endan Sanusi ketika diperiksa di Mapolsek Limbangan, Garut. (Mansyur/detikcom)

Garut - Perbuatan seorang warga emas di Garut sungguh sangat keterlaluan. Dia memanfatkan kesempatan situasi ketika seorang gadis bawah umur yang tengah galau kerana diputus cinta, dengan merayunya untuk memenuhi nafsu bejatnya. Kerana perbuatannya itu, sang datuk harus menerima ancaman hukuman 15 tahun penjara di usianya yang sudah senja.

Kapolsek Limbangan, Kompol Imron Rosyadi mengungkapkan terungkapnya kes ini bermula saat pihak sekolah tempat mangsa  bersekolah mencurigai yang mangsa sering mampir ke rumah tersangka. Tersangka yang bernama Endin Sanusi (64) diketahui sudah lama menduda. Kecurigaan pihak sekolah tersebut kemudian dilaporkan kepada kedua orangtua mangsa.

Ketika ditanyai oleh kedua orangtuanya, mangsa yang baru berusia 16 tahun ini akhirnya mengakui yang telah melakukan hubungan badan layaknya suami-isteri dengan tersangka Endan.

"Akhirnya kedua orangtua mangsa melaporkan kepada pihak kami, setelah ada pengakuan persetubuhan itu," ujar Imron kepada wartawan di Mapolsek Limbangan, Garut, Isnin (18/3/2013).

Imron mengatakan tersangka Endan mengaku telah melakukan hubungan badan dengan mangsa sebanyak 4 kali sejak pertengahan 2012 hingga Februari 2013 lalu. Setelah mendapatkan laporan dari kedua orangtua mangsa, polis  langsung menangkap tersangka.

"Mangsa memang mau melayani nafsu bejatnya tersangka, kerana memang mangsa sedang galau diputuskan pacarnya, sehingga sering curhat kepada tersangka yang seusia kakeknya. Dari curhat itulah, si tersangka memanfaatkan situasi," jelas Imron.

Meskipun hubungan badan yang dilakukan tersangka dengan korban dipercayai kerana suka sama suka, Imron mengatakan polis  tetap menerapkan hukum kepada tertuduh. "Walaupun keterangan sementara antara pelaku dan mangsa melakukan hubungan suami isteri suka sama suka," tuturnya.

Polis  masih terus melakukan pendalaman terhadap kes tersebut. Untuk sementara, tertuduh dikenakan pasal 81 ayat 1 dan 2 UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

No comments:

Post a Comment