1 Mac 2013
Sungguh hancur hati seorang nenek di Amerika Syarikat, ketika mengetahui bahawa selama ini dia telah menikahi ayahnya sendiri. Tidak ada yang memberitahunya, sampai enam tahun suami dan ayahnya tersebut meninggal.
Kisah mengejutkan ini
terjadi pada Valerie Spruill, 60, warga kota Doylestown,Ohio, yang
dikisahkan CNN.Kisahnya pertama kali dimuat di Jurnal Akron Beacon awal
bulan ini.
Valerie mengetahui bahwa suaminya, Percy Spruill, adalah ayahnya sendiri, dari pamannya
pada 2004. Hal ini sudah dibuktikan dari persamaan DNA Valerie dan
Percy. Sampel DNA Percy diambil dari rambut di sisirnya.
Percy adalah suami kedua Valerie. Nenek ini mengatakan bahawa suami
dan ayahnya tersebut adalah lelaki sopan yang baik pada ketiga anaknya
dari suami terdahulu. Sampai sekarang, dia tidak tahu apakah Percy juga
sedar bahwa dia menikahi putrinya sendiri.
“Saya tidak tahu apakah dia mengetahuinya. Percakapan itu tidak
pernah muncul. Saya kira jika dia tahu, tidak mungkin dia memberitahukan
saya,” kata Valerie.
Tidak Pernah Kenal Ayahnya
Sejak dulu, Valerie memang tidak pernah tahu siapa ayahnya. Ibunya
mengandungnya ketika berusia 15 tahun, hamil sebelum menikah. Ketika
berumur tiga bulan, ibunya menyerahkannya pada nenek dan datuknya, yang
selama ini dia yakini sebagai orangtuanya.
Barulah pada usia 8 atau 9 tahun, dia mengetahui bahawa wanita yang
selama ini mengunjunginya bukanlah saudara keluarganya, melainkan ibu
kandungnya. Ibunya, Christine, bekerja sebagai pelacur dan pernah
terlibat dalam kes korupsi James Barbuto, hakim mata keranjang yang
sering mengintimidasi penyelidik pada 1980.
Ibunya meninggal pada 1984 dan nenek-datuknya juga sudah meninggal lama. Perkara siapa ayahnya terkubur bersama mereka bertiga.
Setelah rahsia bahwa ayahnya adalah suaminya sendiri terkuak,
Valerie sangat terpukul dan mengalami dua kali stroke serta menderita diabetes. Usai berkonsultasi dengan psikiater, wanita yang taat beragama ini berkesimpulan bahwa Tuhan telah menentukan takdirnya.
“Kesakitan dan stres boleh membunuhmu dan saya telah menghilangkan stres saya dengan cara menceritakannya,” kata Valerie.
Mengatasi beban batin tersebut, Valerie memutuskan menulis
kisahnya di sebuah jurnal. Melalui ceritanya, Valerie cuba untuk
membantu orang-orang yang memiliki kisah yang sama dengannya.
Beberapa hari setelah ceritanya dimuat, beberapa orang
menghubunginya. Mereka mengaku telah menikah dengan saudara lelaki atau
perempuan kandung. Dari cerita Valerie, mereka merasa terbantu untuk mengatasinya.
“Mereka akhirnya bercerai dan memutuskan menjadi teman,” kata Valerie.
(Sumber)sumber
No comments:
Post a Comment