Sunday, March 17, 2013

Polis Temui Sepasang Kepala Suami Isteri di Dalam Peti Sejuk

 17 Mac 2014 catatan idahsalam


 
Hongkong - Polis Hongkong menemui kepala sepasang suami isteri di dalam sebuah peti sejuk di dalam sebuah apartmen yang penuh darah. Demikian dilaporkan harian South China Morning Post, Sabtu (16/3/2013).

Dalam pernyataan resminya, Polis Hongkong mengatakan potongan kepala itu ditemui di sebuah flat di kawasan Tai Kok Tsui di pinggiran kota itu. Polis  memperkirakan mangsa adalah seorang lelaki berusia 64 tahun dan isterinya.
Pasangan suami isteri yang disebut harian South China Morning Post, sebagai Chau Wing-ki (64) dan isterinya Siu Yuet-yee (63) itu telah dilaporkan hilang sejak minggu lalu.

Polis  akhirnya menemukan potongan kepala keduanya di peti sejuk, sementara bahagian tubuh lainnya seperti kaki dan tangan juga ditemukan di dalam flat itu. Menurut harian South China Morning Post, tubuh kedua korban belum ditemui.

Selain menemui potongan tubuh korban, polis  juga menemukan gergaji, beberapa pisau dan papan pemotong di tempat kejadian. Polis  juga menemukan kotak plastik anti-lembab dan sejumlah kantung berisi potongan tubuh.

Sejauh ini, polis  Hongkong sudah menahan dua tersangka yaitu putera mangsa yang berusia 29 tahun dan seorang lelaki berusia 35 tahun.
Penahanan kedua orang inilah yang menuntun ke penemuan sejumlah potongan tubuh itu. Demikian penjelasan detektif Angus Pullinger kepada wartawan.

Pullinger menambahkan polis  juga menemui sejumlah bukti yang membuktikan bahawa pasangan suami isteri tersebut dicincang di flat itu.
"Kami memiliki cukup alasan untuk meyakini bahawa pembunuhan dilakukan di flat itu," kata Senior Superintenden Eddie Ma.
"Kami kini sedang menyiasat motif di belakang kes pembunuhan ini," lanjut Ma.

Ma menambahkan, salah satu tertuduh mengaku telah membunuh pasangan suami isteri itu dan memotongnya di dalam flat untuk menghilangkan jejak.

Pasangan suami isteri ini dilaporkan hilang minggu lalu oleh puteranya sendiri. Kepada polis , lelaki berusia 29 tahun itu mengatakan terakhir kali bertemu dengan orangtuanya pada 2 Mac 2013 ketika keduanya akan berangkat ke daratan China.
Kecurigaan polis  muncul setelah dalam catatan imigresen nama pasangan suami isteri itu tidak tercatat memasuki wilayah China.Tribunnews.com

Editor: Gusti Sawabi  |  Sumber: Kompas.com

No comments:

Post a Comment