Jakarta - Presiden Filipina Benigno
Aquino menyatakan jalan perundingan merupakan satu-satunya cara untuk
menyelesaikan konflik sabah. Selain itu dia juga mengecam pihak yang
disebutnya mendanai invasi 200 orang pengikut kesultanan Sulu ke Sabah,
Malaysia.
Aquino mengecam para penyokong Jamalul Kiram III, orang yang menyebut dirinya sebagai penerus kesultanan Sulu.
”Kiram punya pendukung. Penyusupan pasti memerlukan biaya sangat besar,” ujar Aquino seperti dilansir AFP, Isnin (18/3/2013).
Menurut Aquino, gara-gara adanya penaja gelap tersebut, membuat hubungan Filipina dan Malaysia merenggang. Selain itu, keselamatan 800,000 orang pekerja Filipina di Sabah juga menjadi terancam. Untuk diketahui kesultanan Sulu berada di wilayah geografis Filipina.
Pernyataan Aquino ini dibantah oleh juru cakap Kiram, Abraham Idjirani. Dia menyebut tidak ada pendanaan khusus dari misik menduduki Sabah itu.
Berdasarkan data dari militer Malaysia, 61 pengikut Kesultanan Sulu terbunuh setelah Malaysia melancarkan serangan tentera untuk memburu mereka. Sedangkan dari pihak Malaysia kehilangan satu prajurit.
"Tidak ada yang mendanai kami," ujarnya.
(fjp/vid)
Aquino mengecam para penyokong Jamalul Kiram III, orang yang menyebut dirinya sebagai penerus kesultanan Sulu.
”Kiram punya pendukung. Penyusupan pasti memerlukan biaya sangat besar,” ujar Aquino seperti dilansir AFP, Isnin (18/3/2013).
Menurut Aquino, gara-gara adanya penaja gelap tersebut, membuat hubungan Filipina dan Malaysia merenggang. Selain itu, keselamatan 800,000 orang pekerja Filipina di Sabah juga menjadi terancam. Untuk diketahui kesultanan Sulu berada di wilayah geografis Filipina.
Pernyataan Aquino ini dibantah oleh juru cakap Kiram, Abraham Idjirani. Dia menyebut tidak ada pendanaan khusus dari misik menduduki Sabah itu.
Berdasarkan data dari militer Malaysia, 61 pengikut Kesultanan Sulu terbunuh setelah Malaysia melancarkan serangan tentera untuk memburu mereka. Sedangkan dari pihak Malaysia kehilangan satu prajurit.
"Tidak ada yang mendanai kami," ujarnya.
(fjp/vid)
No comments:
Post a Comment