Sabtu, 30/03/2013
Desa Sit Kwin, Myanmar (sumber: Reuters)
Sit Kwin, - Puluhan muslim yang ada
di Sit Kwin, Myanmar mendadak menghilang dari kampung mereka. Dipercayai
mereka sengaja menghilang kerana mendapatkan informasi akan adanya
serangan ratusan warga Budha.
Sit Kwin merupakan desa kecil berpenduduk 2000 orang dengan warga muslim tidak lebih dari 5 persen. Menghilangnya warga muslim tersebut dipercayai kerana mencuba melarikan diri dari kekerasan sektarian warga Buddha kebelakangan ini.
Kerana aksi serangan itu, rumah, toko, dan bahkan masjid hancur. "Kami tidak tahu di mana mereka berada," kata pemandu teksi, Aung Ko Myint, seperti dilansir Reuters (30/3/2013).
Dikhabarkan, puluhan warga muslim itu memilih mengungsi ke tempat pelarian atau di tempat sanak saudaranya.
Myanmar adalah negara yang majoriti penduduknya beragama Buddha, warga muslim di sana tak lebih dari 5 persen. Sebanyak 42 orang terbunuh dalam kekerasan yang meletus di Meikhtila pada 20 Mac lalu. Kerusuhan yang dipimpin oleh warga Buddha garis keras itu telah menyebar ke 10 kota dan desa di pusat Myanmar.
Presiden Myanmar, Thein Sein menyatakan akan berusaha seboleh mungkin agar tak semakin banyak warganya yang menjadi korban kekerasan.
"Saya tidak akan ragu untuk menggunakan kekuatan sebagai usaha terakhir untuk melindungi nyawa dan sarana umum," kata Presiden Thein Sein, Khamis (28/3).
Sit Kwin merupakan desa kecil berpenduduk 2000 orang dengan warga muslim tidak lebih dari 5 persen. Menghilangnya warga muslim tersebut dipercayai kerana mencuba melarikan diri dari kekerasan sektarian warga Buddha kebelakangan ini.
Kerana aksi serangan itu, rumah, toko, dan bahkan masjid hancur. "Kami tidak tahu di mana mereka berada," kata pemandu teksi, Aung Ko Myint, seperti dilansir Reuters (30/3/2013).
Dikhabarkan, puluhan warga muslim itu memilih mengungsi ke tempat pelarian atau di tempat sanak saudaranya.
Myanmar adalah negara yang majoriti penduduknya beragama Buddha, warga muslim di sana tak lebih dari 5 persen. Sebanyak 42 orang terbunuh dalam kekerasan yang meletus di Meikhtila pada 20 Mac lalu. Kerusuhan yang dipimpin oleh warga Buddha garis keras itu telah menyebar ke 10 kota dan desa di pusat Myanmar.
Presiden Myanmar, Thein Sein menyatakan akan berusaha seboleh mungkin agar tak semakin banyak warganya yang menjadi korban kekerasan.
"Saya tidak akan ragu untuk menggunakan kekuatan sebagai usaha terakhir untuk melindungi nyawa dan sarana umum," kata Presiden Thein Sein, Khamis (28/3).
No comments:
Post a Comment