New York - Seorang lelaki Amerika
Syarikat dibebaskan setelah mendekam di dalam penjara selama 38
tahun terakhir. Lelaki ini dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan
pemerkosaan seorang anak perempuan berusia 8 tahun pada tahun 1975
silam.
David Bryant yang masih berusia 18 tahun ketika dijatuhkan hukuman bersalah oleh mahkamah, selalu membantah seluruh perbuatan yang didakwakan kepadanya. Namun mahkamah menyatakannya bersalah dan menjebloskannya ke dalam penjara.
Namun minggu ini, seperti dilansir Asia One, Isnin (15/4/2013), Hakim Seth Marvin dari Bronx, New York, memerintahkan pembebasan Bryant. Keputusan ini keluar berpuluh-puluh tahun setelah hukuman bersalah yang diterima Bryant, dan bertahun-tahun setelah Bryant mengajukan rayuan ke Mahkamah tinggi.
Hakim Marvin enggan berkomentar soal apakah Bryant akhirnya dinyatakan tidak bersalah setelah pembebasan ini. Alasan keputusan ini lebih kerana hakim Marvin tidak yakin bahawa Bryant telah mendapat perbicaraan yang adil. Sebabnya, ketika itu Bryant tidak didampingi oleh peguam.
Dalam keputusannya, hakim Marvin menitikberatkan bahawa peguam yang ditunjuk mahkamah untuk mendampingi Paul Auerbach ternyata sama sekali tidak pernah memeriksa golongan darah Bryant untuk diverifikasi. Hal ini, menurut hakim Marvin, menjadikan kes yang dijeratkan kepada Bryant, tidak valid.
"Kesalahan dalam kes yang tergolong langka ini, yakni satu kesalahan dalam pembelaan yang kompeten, sangat fatal dan merugikan, yang telah merampas hak terdakwa atas perbicaraan yang adil," tutur hakim Marvin, yang juga menyalahkan 'kelalaian dan ketidaktahuan' peguam terdakwa saat itu.
Sementara Bryant yang mendengar putusan ini mengaku mulanya merasa senang. Namun belakangan dia merasa takut dan terancam. Kerana sudah nyaris empat dekade berada di dalam jeriji besi, Bryant pun bingung ketika dirinya kini boleh menghirup udara bebas.
"Saya tidak tahu harus ke mana. Saya bahkan tidak punya wang sama sekali. Apa yang akan saya lakukan? Saya masih tidak tahu," ucapnya kepada Daily News.
Namun Bryant berharap dia boleh melakukan hal-hal baik setelah kembali mendapat kebebasannya. detikNews
David Bryant yang masih berusia 18 tahun ketika dijatuhkan hukuman bersalah oleh mahkamah, selalu membantah seluruh perbuatan yang didakwakan kepadanya. Namun mahkamah menyatakannya bersalah dan menjebloskannya ke dalam penjara.
Namun minggu ini, seperti dilansir Asia One, Isnin (15/4/2013), Hakim Seth Marvin dari Bronx, New York, memerintahkan pembebasan Bryant. Keputusan ini keluar berpuluh-puluh tahun setelah hukuman bersalah yang diterima Bryant, dan bertahun-tahun setelah Bryant mengajukan rayuan ke Mahkamah tinggi.
Hakim Marvin enggan berkomentar soal apakah Bryant akhirnya dinyatakan tidak bersalah setelah pembebasan ini. Alasan keputusan ini lebih kerana hakim Marvin tidak yakin bahawa Bryant telah mendapat perbicaraan yang adil. Sebabnya, ketika itu Bryant tidak didampingi oleh peguam.
Dalam keputusannya, hakim Marvin menitikberatkan bahawa peguam yang ditunjuk mahkamah untuk mendampingi Paul Auerbach ternyata sama sekali tidak pernah memeriksa golongan darah Bryant untuk diverifikasi. Hal ini, menurut hakim Marvin, menjadikan kes yang dijeratkan kepada Bryant, tidak valid.
"Kesalahan dalam kes yang tergolong langka ini, yakni satu kesalahan dalam pembelaan yang kompeten, sangat fatal dan merugikan, yang telah merampas hak terdakwa atas perbicaraan yang adil," tutur hakim Marvin, yang juga menyalahkan 'kelalaian dan ketidaktahuan' peguam terdakwa saat itu.
Sementara Bryant yang mendengar putusan ini mengaku mulanya merasa senang. Namun belakangan dia merasa takut dan terancam. Kerana sudah nyaris empat dekade berada di dalam jeriji besi, Bryant pun bingung ketika dirinya kini boleh menghirup udara bebas.
"Saya tidak tahu harus ke mana. Saya bahkan tidak punya wang sama sekali. Apa yang akan saya lakukan? Saya masih tidak tahu," ucapnya kepada Daily News.
Namun Bryant berharap dia boleh melakukan hal-hal baik setelah kembali mendapat kebebasannya. detikNews
No comments:
Post a Comment