10 April 2013
Texas, - Seorang mahasiswa di Amerika
Syarikat mengamuk di kampusnya dan menikam teman-temannya secara
brutal. Aksi ini mencederakan 14 orang, yang dua orang di antaranya dalam
keadaan keritikal.
Seperti dilansir AFP, Rabu (10/4/2013), insiden ini terjadi di area kampus Lone Star College, sekitar 96 km dari Houston, Texas. Pelaku memiliki ciri-ciri berkulit putih, berambut merah dan berjanggut.
"Seorang pemuda berkeliaran dan menikam orang ," ujar Sheriff Harris County, Adrian Garcia. "Pelaku telah ditahan, lelaki berkulit putih, yang kami yakini berusia sekitar 21 tahun dan baru saja mulai kuliah," imbuhnya.
Belum diketahui motif pelaku dan juga senjata yang digunakan dalam aksi brutal ini. "Kami belum tahu pasti jenis senjata yang digunakan, sejauh ini masih disebut instrumen yang tidak diketahui," ucap Garcia.
Pegawai keselamatan setempat menyatakan, 14 orang mengalami luka tusukan maupun sayatan dalam insiden ini. Diperkirakan aksi penyerangan brutal ini terjadi di sekitar bangunan Fakulti Ilmu Kesihatan.
Empat mangsa yang cedera dikejarkan ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan helikopter. Dua mangsa luka hingga saat ini masih dalam kondisi kritikal.
Seorang mahasiswa setempat menceritakan kronologi kejadian, yang menurutnya, sangat mengerikan. Ryan Ballard awalnya mengira bekas darah yang ada di tangga merupakan darah mimisan salah satu rakannya.
"Saya fikir itu hanya darah mimisan biasa, hingga saya terus berjalan menyusuri tangga dan melihat lebih banyak darah," tuturnya.
Ballard mengatakan, dirinya kemudian melihat tiga mahasiswi yang berteriak dan menangis, berlari ke arahnya. Yang paling mengerikan, salah satu mahasiswi terlihat memegang lehernya yang berdarah.
Ballard kemudian melihat seorang pemuda berlarian di dalam bangunan dan saat pemuda itu mendekatinya, dengan berani dia mendorongnya hingga jatuh. "Sedikit gemetar sebenarnya. Tapi jika kita tidak menghentikannya, siapa yang tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya," ujar Ballard.
Kampus Lone Star College sempat ditutup untuk sementara pasca insiden ini. Namun dijadualkan akan dibuka kembali pada Rabu (10/4) waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Rabu (10/4/2013), insiden ini terjadi di area kampus Lone Star College, sekitar 96 km dari Houston, Texas. Pelaku memiliki ciri-ciri berkulit putih, berambut merah dan berjanggut.
"Seorang pemuda berkeliaran dan menikam orang ," ujar Sheriff Harris County, Adrian Garcia. "Pelaku telah ditahan, lelaki berkulit putih, yang kami yakini berusia sekitar 21 tahun dan baru saja mulai kuliah," imbuhnya.
Belum diketahui motif pelaku dan juga senjata yang digunakan dalam aksi brutal ini. "Kami belum tahu pasti jenis senjata yang digunakan, sejauh ini masih disebut instrumen yang tidak diketahui," ucap Garcia.
Pegawai keselamatan setempat menyatakan, 14 orang mengalami luka tusukan maupun sayatan dalam insiden ini. Diperkirakan aksi penyerangan brutal ini terjadi di sekitar bangunan Fakulti Ilmu Kesihatan.
Empat mangsa yang cedera dikejarkan ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan helikopter. Dua mangsa luka hingga saat ini masih dalam kondisi kritikal.
Seorang mahasiswa setempat menceritakan kronologi kejadian, yang menurutnya, sangat mengerikan. Ryan Ballard awalnya mengira bekas darah yang ada di tangga merupakan darah mimisan salah satu rakannya.
"Saya fikir itu hanya darah mimisan biasa, hingga saya terus berjalan menyusuri tangga dan melihat lebih banyak darah," tuturnya.
Ballard mengatakan, dirinya kemudian melihat tiga mahasiswi yang berteriak dan menangis, berlari ke arahnya. Yang paling mengerikan, salah satu mahasiswi terlihat memegang lehernya yang berdarah.
Ballard kemudian melihat seorang pemuda berlarian di dalam bangunan dan saat pemuda itu mendekatinya, dengan berani dia mendorongnya hingga jatuh. "Sedikit gemetar sebenarnya. Tapi jika kita tidak menghentikannya, siapa yang tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya," ujar Ballard.
Kampus Lone Star College sempat ditutup untuk sementara pasca insiden ini. Namun dijadualkan akan dibuka kembali pada Rabu (10/4) waktu setempat.
detikNews
No comments:
Post a Comment