Kompas.com
Pakaian dalam berlistrik antiperkosaan
.
Maraknya kes perkosaan di India memunculkan idea sejumlah teknision untuk menciptakan pakaian dalam perempuan anti-perkosaan.
Pakaian dalam ini akan memberi sengatan listrik sebesar 3,800 kilovolt, saat seseorang mencuba menyerang dan memperkosa seorang perempuan. Tak hanya itu, pakaian dalam ini dirancang untuk mengirim pesan singkat secara otomatik ke balai polis terdekat atau keluarga. Pesan singkat itu berisi permintaan tolong dan lokasi berlangsungnya kejahatan.
Perancangnya menempatkan sensor yang bereaksi terhadap tekanan atau renggutan keras. Sensor ini ditempatkan di sekitar bagian payudara pakaian dalam itu. Jika sensor ini mendeteksi adanya tekanan yang tak diinginkan maka sengatan listrik langsung dikirimkan.
Pakaian dalam ini mampu menghasilkan 82 kali sengatan listrik, lebih dari cukup untuk melumpuhkan seorang calon pemerkosa.
"Pakaian dalam ini dilengkapi GPS, sistem global untuk telepon genggam, dan sensor tekanan yang bisa mengirim arus listrik sebesar 3,800 kilovolt sekaligus memberi peringatan kepada polisi atau keluarga," kata Manisha Mohan, yang ikut mengembangkan inovasi ini kepada harian Times of India.
"Seseorang yang berusaha memperkosa seorang perempuan akan merasakan sengatan listrik. Selanjutnya, GPS dan modul GSM akan mengirim SMS ke nomor darurat dan ke orangtua gadis itu," lanjut Mohan.
Situs teknologi Techpedia memaparkan dengan rinci menunjukkan rangkaian elektronik sensor ditaruh di bagian dada. Penempatan sensor ini sesuai dengan hasil survei yang menyatakan penyerang biasanya langsung mencengkeram dada seorang perempuan saat berusaha memperkosanya.
"Karena para pembuat undang-undang sangat lamban menghasilkan undang-undang yang melindungi perempuan, maka kami berinisiatif menciptakan perlindungan untuk perempuan dari pelecehan di rumah, masyarakat dan tempat kerja," kata Mohan.
Serangkaian aksi perkosaan mengguncang India dalam beberapa bulan terakhir. Kasus terbaru menimpa seorang wisatawan perempuan asal Swiss yang diperkosa sekelompok pria saat tengah bersepeda.
Seorang turis perempuan asal Inggris, belum lama ini menderita luka, setelah melompat dari lantai dua hotelnya untuk menghindari sebuah upaya pemerkosaan.
Akibat serangkaian kasus perkosaan ini, dalam tiga bulan terakhir jumlah wisatawan asing yang mengunjungi India menurun hingga 25 persen.Tribunnews.com
Maraknya kes perkosaan di India memunculkan idea sejumlah teknision untuk menciptakan pakaian dalam perempuan anti-perkosaan.
Pakaian dalam ini akan memberi sengatan listrik sebesar 3,800 kilovolt, saat seseorang mencuba menyerang dan memperkosa seorang perempuan. Tak hanya itu, pakaian dalam ini dirancang untuk mengirim pesan singkat secara otomatik ke balai polis terdekat atau keluarga. Pesan singkat itu berisi permintaan tolong dan lokasi berlangsungnya kejahatan.
Perancangnya menempatkan sensor yang bereaksi terhadap tekanan atau renggutan keras. Sensor ini ditempatkan di sekitar bagian payudara pakaian dalam itu. Jika sensor ini mendeteksi adanya tekanan yang tak diinginkan maka sengatan listrik langsung dikirimkan.
Pakaian dalam ini mampu menghasilkan 82 kali sengatan listrik, lebih dari cukup untuk melumpuhkan seorang calon pemerkosa.
"Pakaian dalam ini dilengkapi GPS, sistem global untuk telepon genggam, dan sensor tekanan yang bisa mengirim arus listrik sebesar 3,800 kilovolt sekaligus memberi peringatan kepada polisi atau keluarga," kata Manisha Mohan, yang ikut mengembangkan inovasi ini kepada harian Times of India.
"Seseorang yang berusaha memperkosa seorang perempuan akan merasakan sengatan listrik. Selanjutnya, GPS dan modul GSM akan mengirim SMS ke nomor darurat dan ke orangtua gadis itu," lanjut Mohan.
Situs teknologi Techpedia memaparkan dengan rinci menunjukkan rangkaian elektronik sensor ditaruh di bagian dada. Penempatan sensor ini sesuai dengan hasil survei yang menyatakan penyerang biasanya langsung mencengkeram dada seorang perempuan saat berusaha memperkosanya.
"Karena para pembuat undang-undang sangat lamban menghasilkan undang-undang yang melindungi perempuan, maka kami berinisiatif menciptakan perlindungan untuk perempuan dari pelecehan di rumah, masyarakat dan tempat kerja," kata Mohan.
Serangkaian aksi perkosaan mengguncang India dalam beberapa bulan terakhir. Kasus terbaru menimpa seorang wisatawan perempuan asal Swiss yang diperkosa sekelompok pria saat tengah bersepeda.
Seorang turis perempuan asal Inggris, belum lama ini menderita luka, setelah melompat dari lantai dua hotelnya untuk menghindari sebuah upaya pemerkosaan.
Akibat serangkaian kasus perkosaan ini, dalam tiga bulan terakhir jumlah wisatawan asing yang mengunjungi India menurun hingga 25 persen.Tribunnews.com
No comments:
Post a Comment