Monday, April 15, 2013

Sadis ! Kisah Gadis India yang Dipaksa 'Kahwin Kontrak' dengan Lelaki Sudan

  15 April 2013 catatan idahsalam

  New Delhi - Tidak hanya kes pemerkosaan, India juga marak dengan kes kekerasan terhadap wanita, salah satunya 'kahwin kontrak' yang sering melibatkan anak di bawah umur. Seorang gadis muda di India dengan berani membongkar kejadian 'kahwin kontrak' dengan lelaki asing, terutama yang berasal dari Timur Tengah dan Afrika.

Gadis bernama Nausheen Tobassum yang baru berusia 17 tahun ini, menceritakan kisahnya yang menjadi mangsa 'kahwin kontrak'. Orang tua kandung Nausheen yang memaksanya menikah dengan lelaki separuh umur asal Sudan.

Menurut Nausheen, seperti dilansir The Telegraph, Isnin (15/4/2013), lelaki Sudan tersebut telah membayar wang sebanyak 100 ribu Rupee untuk mempersunting dirinya sebagai 'isteri' selama 4 minggu. Nausheen yang tidak ingin dikahwinkan, nekat lari dari rumah, bulan lalu, dan kemudian melaporkan kepada polis 
 
Kepada polis , Nausheen menyatakan, dia dibawa oleh bibinya ke sebuah hotel dan di sana dia bertemu dengan 3 remaja puteri lainnya. Mereka kemudian dikenalkan kepada seorang pengusaha minyak asal Sudan. Beberapa saat kemudian, si pengusaha yang diketahui bernama Usama Ibrahim Mohammed (44) mendatangi rumah Nausheen dan kemudian dia dinikahkan dengan pengusaha tersebut. Si pengusaha sendiri diketahui telah menikah dan memiliki dua anak di Khartoum, Sudan.

Menurut Inspektur Vijay Kumar yang menangani kes ini, si pengusaha Sudan membayar 100 ribu Rupee kepada bibi Nausheen, Mumtaz Begum. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 ribu Rupee diberikan kepada orangtua Nausheen, kemudian sebanyak 5 ribu Rupee diberikan kepada Qazi yang menikahkan keduanya, lalu 5 ribu Rupee kepada penterjemah Urdu dan bakinya 20 ribu Rupee disimpan si bibi sendiri.

"Keesokan harinya,    lelaki Sudan itu datang ke rumah mangsa dan mengajaknya berhubungan seks tapi mangsa menolak. Mangsa merupakan gadis muda sedangkan sang mempelai lelaki bahkan usianya lebih tua dari ayahnya sendiri," jelas Inspektur Kumar.

Orangtua Nausheen kemudian meyakinkan lelaki Sudan tersebut bahawa mereka akan memujuk puterinya. Oleh orangtuanya, Nausheen dipaksa untuk melayani lelaki Sudan tersebut dan mengancam akan menghukumnya jika dia tidak menurut. Nausheen pun nekat lari dari rumah. Dia pergi ke kawasan Moghulpuri, Hyderabad dan kemudian ditemukan oleh   polis patrol . Kepada polis , Nausheen menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya.

Si pengusaha Sudan pun ditangkap polis . Demikian halnya dengan bibi Nausheen dan si Qazi yang menikahkan keduanya. Sedangkan orangtua Nausheen masih dalam buruan kerana berhasil lari.

Namun polis  telah mendakwa orangtua Nausheen dengan dakwaan berlapis, mulai dari merancang pernikahan anak-anak, melecehkan kehormatan seorang wanita dan kejahatan persekongkolan. Inspektur Kumar menjelaskan, di bawah hukum India, Nausheen masih tergolong anak di bawah umur dan belum diperbolehkan menikah hingga mencapai usia 18 tahun.

"Jika seorang lelaki Sudan ingin berhubungan seks, dia harus membayar 3 kali ganda (di Sudan) kerana di sana hanya ada sedikit wanita, atau dia harus mengambil isteri kedua. Sedangkan di India, gadis-gadis 'dihargai' lebih murah dan mereka lebih cantik. Bahkan jika mereka hanya tinggal di sini selama beberapa hari, mereka akan melakukan praktik 'kahwin kontrak' ini demi seks," tutur Kumar.

Nausheen yang kini tinggal di rumah penampungan pemerintah, mengaku dirinya melapor kepada polis  untuk menghentikan hal serupa terjadi pada gadis-gadis lainnya.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi dan saya setuju saja tanpa berfikir. Mereka memaksa saya. Mereka mengubah akta lahir saya dan membuat yang palsu, yakni saya ditulis sudah berusia 24 tahun. Mereka mengeksploitasi gadis-gadis dan itulah kenapa saya melaporkan kepada polis . Saya harus menunjukkan keberanian saya terhadap orangtua saya dengan melapor kepada polis . Saya tidak ingin pulang ke rumah, saya takut," tambah Nausheen.detikNews

No comments:

Post a Comment