Kamis, 23/05/2013 12:36 WIB
foto: Twitter
London, - Seorang wanita dengan
berani mendekati kedua pembunuh sadis tentera Inggeris usai melakukan
aksi kejinya di jalanan London, Inggeris. Padahal saat itu, kedua pelaku
masih memegang pisau berlumuran darah yang baru saja mereka gunakan
untuk menghabisi nyawa si tentera.
Wanita bernama Ingrid Loyau-Kennett itu punya alasan tersendiri atas aksi nekatnya itu. Menurutnya, lebih baik mengarahkan senjata-senjata tersebut ke satu orang saja (wanita tersebut) daripada ke orang banyak yang berkumpul di tempat kejadian ketika itu.
Ibu dua anak tersebut turun dari bas yang dinaikinya, yang kebetulan melintasi tempat kejadian, setelah melihat korban tergeletak di jalan. Wanita berumur 48 tahun itu mencuba memeriksa denyut nadi korban. Lalu dia juga berhadapan dengan pelaku.
"Dia tidak mabuk, dia tidak dalam pengaruh dadah, dia bukan orang yang alkoholik atau pemabuk, dia cuma tertekan, marah," ujar pembina pramuka tersebut mengenai pelaku pertama yang diajaknya berbicara.
Kepada wanita itu, pelaku pertama sempat berkata: "Kami ingin memulai perang di London malam ini." Namun bukannya gentar, wanita itu malah mengajak bicara pelaku.
"Saya bilang 'sekarang ini cuma ada kamu melawan orang ramai, kamu akan kalah, apa yang akan kamu lakukan?" dan dia bilang saya ingin bertahan dan bertempur," kata wanita tersebut seperti dilansir media Telegraph, Khamis (23/5/2013).
Wanita itu kemudian mendekati pelaku kedua dan memintanya untuk menyerahkan senjata-senjatanya, yakni pisau dan golok yang dipegangnya.
"Sayaf ikir lebih baik jika senjata-senjata itu diarahkan ke satu orang seperti saya daripada semua orang di sana, juga anak-anak yang mulai meninggalkan sekolah," tuturnya.
Tak beberapa lama kemudian, polis pun tiba di lokasi. Mereka sempat melepas tembakan ke arah dua lelaki berkulit hitam yang membunuh tentera Inggeris tersebut. Kedua pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit
Wanita bernama Ingrid Loyau-Kennett itu punya alasan tersendiri atas aksi nekatnya itu. Menurutnya, lebih baik mengarahkan senjata-senjata tersebut ke satu orang saja (wanita tersebut) daripada ke orang banyak yang berkumpul di tempat kejadian ketika itu.
Ibu dua anak tersebut turun dari bas yang dinaikinya, yang kebetulan melintasi tempat kejadian, setelah melihat korban tergeletak di jalan. Wanita berumur 48 tahun itu mencuba memeriksa denyut nadi korban. Lalu dia juga berhadapan dengan pelaku.
"Dia tidak mabuk, dia tidak dalam pengaruh dadah, dia bukan orang yang alkoholik atau pemabuk, dia cuma tertekan, marah," ujar pembina pramuka tersebut mengenai pelaku pertama yang diajaknya berbicara.
Kepada wanita itu, pelaku pertama sempat berkata: "Kami ingin memulai perang di London malam ini." Namun bukannya gentar, wanita itu malah mengajak bicara pelaku.
"Saya bilang 'sekarang ini cuma ada kamu melawan orang ramai, kamu akan kalah, apa yang akan kamu lakukan?" dan dia bilang saya ingin bertahan dan bertempur," kata wanita tersebut seperti dilansir media Telegraph, Khamis (23/5/2013).
Wanita itu kemudian mendekati pelaku kedua dan memintanya untuk menyerahkan senjata-senjatanya, yakni pisau dan golok yang dipegangnya.
"Sayaf ikir lebih baik jika senjata-senjata itu diarahkan ke satu orang seperti saya daripada semua orang di sana, juga anak-anak yang mulai meninggalkan sekolah," tuturnya.
Tak beberapa lama kemudian, polis pun tiba di lokasi. Mereka sempat melepas tembakan ke arah dua lelaki berkulit hitam yang membunuh tentera Inggeris tersebut. Kedua pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit
No comments:
Post a Comment